Kamis 08 Sep 2022 07:33 WIB

Menag Dukung Helat Kongres Ulama Perempuan Indonesia II

Menag menerima kunjungan Kongres Ulaam Perempuan Indonesia II

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Menag Dukung Helat Kongres Ulama Perempuan Indonesia II. Foto: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menilai moderasi beragama merupakan solusi terbaik yang dibutuhkan masyarakat untuk menjaga dan memperkokoh kerukunan antarumat beragama.
Foto: Kemenag
Menag Dukung Helat Kongres Ulama Perempuan Indonesia II. Foto: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menilai moderasi beragama merupakan solusi terbaik yang dibutuhkan masyarakat untuk menjaga dan memperkokoh kerukunan antarumat beragama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menerima kunjungan dan audiensi panitia Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II tahun 2022, Rabu (7/9/2022). Kongres kali ini disebut mengusung tema 'Meneguhkan Peran Ulama Perempuan untuk Peradaban yang Berkeadilan'.

Menurut rencana, KUPI II akan diselenggarakan di Jawa Tengah pada 23-26 November 2022. Kegiatan tersebut bertempat di Pondok Pesantren Hasyim Asyari Bangsri Jepara dan kampus Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

Baca Juga

Dalam pertemuan bersama Menag, Ketua Steering Committe (SC) Nyai Hj Badriyah Fayumi mengatakan selain silaturahmi dan audiensi terkait gelaran KUPI II, ulama perempuan Indonesia juga mengundang Menteri Agama dalam pembukaan acara tersebut.

"Kami mengundang Bapak Menteri Agama saat pembukaan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II yang akan berlangsung di Semarang dan Jepara pada November mendatang. Kongres ini merupakan hajatan bersama jaringan organisasi yang mendukung kerja-kerja ulama perempuan dalam meneguhkan peradaban berkeadilan," kata Nyai Hj Badriyah Fayumi dalam keterangan yang didapat Republika, Kamis (8/9/2022).

Lebih lanjut, Nyai Badriyah Fayumi menyebut kerja besar ulama perempuan Indonesia perlu dukungan banyak pihak, baik dari para ulama perempuan, institusi pesantren, perguruan tinggi Islam, kementerian/lembaga, lembaga sawadaya masyarakat dan stakeholder lainnya.

Ia pun menjelaskan tujuan besar KUPI, di antaranya merumuskan paradigma pengetahuan dan gerakan transformatif KUPI. Termasuk di dalamnya metodologi perumusan pandangan dan sikap keagamaan mengenai isu-isu aktual yang didasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, akhlakul karimah, konstitusi Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku serta pengetahuan dan pengamalan perempuan.

"Begitu juga dengan merumuskan sikap dan pandangan keagamaan ulama perempuan Indonesia mengenai isu-isu aktual tertentu terkait hak-hak kaum perempuan," ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Menag menyatakan dukungannya atas kegiatan Kongres Ulama Perempuan Indonesia II (KUPI) 2022. Tak hanya itu, ia juga mengajak Ulama Perempuan Indonesia untuk terlibat dalam penyelengaraan ibadah haji Indonesia, sebagai petugas pembimbing ibadah jamaah haji perempuan.

"Saya mendukung Kongres Ulama Perempuan Indonesia II. Kami juga mengajak ulama perempuan Indonesia untuk dilibatkan sebagai pembimbing ibadah jemaah haji, khusus kaum perempuan," ucap dia.

Menag Yaqut memaparkan, 51 persen jamaah haji Indonesia merupakan kaum perempuan. Sehingga, apa yang ia sampaikan sangat relavan dengan kebutuhan pendamping jamaah haji perempuan yang tentunya dari ulama perempuan Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement