Rabu 04 Jun 2025 17:43 WIB

Menag Jelaskan Alasan Jamaah RI tak Lakukan Tarwiyah Sebelum Puncak Haji

Hanya sedikit jamaah Indonesia yang melakukan sunah tarwiyah.

Menag Nasaruuddin Umar
Foto: MCH 2025
Menag Nasaruuddin Umar

Laporan jurnalis Republika, Teguh Firmansyah, dari Makkah, Arab Saudi

Jamaah Indonesia mulai diberangkatkan ke Padang Arafah pada Rabu (4/6/2025) atau 8 Dzulhijjah 1466 H. Mereka akan melaksanakan wukuf sebagai bagian dari rukun haji pada Kamis (5/6/2025), tepatnya selepas waktu zuhur.

Baca Juga

Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar menegaskan, jamaah Indonesia pada umumnya tidak melaksanakan sunah tarwiyah atau bermalam di Mina sebelum berangkat ke Arafah. Namun, ia mengakui, ada beberapa anggota jamaah atau kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah (KBIHU) yang melaksanakan sunah tersebut.   

 

"Secara formal, kita tidak ada tarwiyah," ujar Menag Nasaruddin Umar saat memberikan keterangan pers di Kantor Urusan Haji Daerah Kerja (Daker) Makkah, Rabu (4/6/2025).

"Apa itu tarwiyah? Tarwiyah itu memberangkatkan jamaah haji tidak langsung ke Arafah, tapi ke Mina dulu. Dari Mina, start menuju Arafah untuk bergabung  dengan lain," sambung dia.

Menurut Menag, jamaah yang melakukan tarwiyah dikoordinasi secara khusus, bukan oleh pemerintah Indonesia. Ada juga yang melakukannya dengan koordinasi KBIHU masing-masing dengan segala konsekuensinya. 

"Tapi, sedikit jumlahnya. Pokoknya, tidak diumumkanlah. Kalau dilakukan, itu ada risikonya," ujar Menag. 

Seperti dilansir laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) RI, tarwiyah berarti bahwa jamaah haji menginap (mabit) di Mina pada tanggal 8 Dzulhijjah, yakni sebelum wukuf di Padang Arafah. Mereka akan menunaikan shalat zuhur, ashar, maghrib, isya, dan lanjut mendirikan subuh di Mina. Mereka pun tidak akan meninggalkan Mina sebelum terbit matahari pada hari Arafah. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement