REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Amil Indonesia sebagai jembatan untuk para amil yang profesional dan bersertifikasi telah dimulai. Bamuis BNI menjadi kelas perdana yang dilakukan oleh Sekolah Amil Indonesia.
Ketua Forum Zakat (FOZ) Nur Efendi mengatakan setidaknya ada tiga isu besar yang saat ini menguat diantara para pengelola zakat. Salah satunya adalah peningkatan kapasitas amil dan lembaga pengelola zakat. Hal ini pun tidak terlepas dari adanya sertifikasi kompetensi sebagai amil.
"Nah, dari sini, kami siapkan orang-orangnya supaya yang jadi amil itu betul-betul certified, dia menjadi amil. Jadi profesional, tidak asal mendaftar menjadi amil, ada sertifikasinya supaya dia layak sebagai amil," kata Nur Efendi
Sekolah Amil Indonesia merupakan sarana pengembangan kapasitas amil zakat yang di inisiasi oleh Forum Zakat sejak medio 2016. dengan adanya Sekolah Amil Indonesia tersebut, diharapkan bisa memperkuat kapasitas yang dimiliki oleh pengelola zakat, termasuk amil ataupun lembaga zakat itu sendiri.
Bamuis akan menggelar selama satu bulan, satu pekan dua kali pertemuan. Dengan narasumber para pakar di bidang zakat, dewan syariah dan para pegiat praktis. Setelah sekolah ini, diharapkan ada peningkatan kapasitas Amil. Pekan kedua Maret, para Amilin YBM BRI, Lazis PLN, MAI Foundation dan Bazma Pertamina juga akan menggelar acara yang sama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
