Rabu 01 Jul 2015 01:45 WIB

Baznas: Karena Zakat, Banyak Mustahik Jadi Muzaki

Rep: c07/ Red: Agung Sasongko
Petugas sedang melayani pembayar zakat di Baznas, Jakarta, Rabu (1/4).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang melayani pembayar zakat di Baznas, Jakarta, Rabu (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum Baznas, Didin Hafidhuddin mengatakan, salah satu memberantas masalah kemiskinan adalah dengan berzakat. Karena dengaan berzakat secara nyata memberikan perubahan bagi mereka para mustahik.

Ia pun menyampaikan fakta, bahwa saat ini banyak para mustahik yang sudah beralih menjadi muzaki. "Contohlah petani di Balikpapan atau di Bali, terbukti adanya keuntungan bagi para mustahik," ujar Didin di Kompleks Yatim Islamic Boarding School "Ahbaabullah Center", Desa Cemplang, Kecamatan Cirangkong, Kabupaten Cibunggulan, Bogor, Jawa Barat.

Para mustahik yang berubah menjadi muzaki tersebut secara nyata memberikan contoh pemberdayaan dan pemanfaatan zakat yang memberikan keuntungan dan keberkahan bagi mereka serta menaikkan derajat hidup mereka.

Menurut Didin, ibadah zakat memang merupakan ibadah yang menggunakan teori manajemen karena menyangkut dengan uang. Dalam pelaksanaannya zakat juga tidak bisa disentralisasi dan bersifat kedaerahan sehingga ada baiknya daerah bisa mereplikasi sistem yang dipakai Baznas dalam penghimpunan, penyaluran dan pemberdayaan zakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement