Rabu 08 Nov 2017 16:45 WIB

Rolle Terinspirasi Ayat-Ayat Suci Alquran

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Abdullah Rolle
Foto: Onislam.net
Abdullah Rolle

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Abdullah Rolle tak pernah menyangka pertemuan dan dialog singkatnya dengan Muslim akan mengantarkannya memeluk Islam pada 2004.

Pada kali pertama, di pusat keramaian, musikus asal Inggris ini bertemu dengan seorang Muslim yang tak dikenal, lalu mengajak berdialog tentang Islam dan Nabi Muhammad SAW.

Ketika itu, Rolle mengakui, ia tahu Allah adalah pencipta segala sesuatu. Namun, sedari kecil, ia hanya belajar Kristen. Rolle mencoba untuk keluar dari diskusi tersebut.

Beberapa tahun kemudian, ia kembali terlibat percakapan dengan seorang Muslim soal tema yang sama. Namun, lingkungan dan dunia yang ia geluti membuatnya sama sekali tak tertarik Islam.

Akan tetapi, justru dari pertemuan-pertemuan singkat itulah, Rolle penasaran dengan agama yang diturunkan kepada Muhammad SAW itu. Saat ia pindah ke London Timur, ia pernah membeli buku berjudul Dar Assalam in the West End. Rolle memang menyukai membaca buku, terutama seputar dunia dan konspirasi.

Niat awal membaca buku yang ia beli itu sekadar menelusuri sebetulnya siapa yang berada di pihak yang salah dan mana yang benar. Lagi-lagi, buku tersebut tidak membawa ia lebih dekat kepada Sang Pencipta. Namun, jiwanya selalu mencari meski ia tidak menyadari secara penuh hal tersebut. 

Tak lama setelah agresi AS ke Irak pada 2003, entah mengapa, muncul simpati mendalam terhadap Islam dan umat Islam. Ia bertanya-tanya, mengapa Islam jadi bulan-bulanan dunia internasional dan Barat? 

Rolle melihat media menggambarkan Muslim sebagai teroris, tetapi ia yakin hal itu tidak semuanya benar. Sebagai publik figur, ia paham betul bagaimana media memberitakan sesuatu. Ia hanya ingin tahu mengapa mereka menyerang umat Islam.

Kemudian, di luar toko buku, pria kelahiran London ini berkata kepada anaknya bahwa ia butuh sesuatu untuk mengisi kekosongan jiwanya. Buku-buku yang ia baca tidak memberikan dampak apa pun bagi dirinya.

Sang anak menunjukkan DVD yang berjudul Tujuan Hidup karya Khaled Yaseen. Saat menonton video tersebut, Rolle begitu merasa terinsiprasi.

Ia merasa video tersebut menyampaikan banyak kebenaran. Dari video itu pula, ia mengetahui, Muslim shalat wajib lima kali sehari. Ia pun sempat membayangkan bakal sulit menjalankannya dalam posisinya sebagai artis.      

Rolle memutuskan mencari komunitas Muslim yang terdekat dari tempat tinggalnya. Ia menghabiskan lebih dari dua tahun berinteraksi dengan mereka. Ada banyak pelajaran dan kesan berharga yang ia terima. 

Rolle menyadari Muslim adalah pribadi yang sopan, murah hati, dan baik. Meskipun saat ini umat Islam di seluruh dunia dipandang negatif oleh sebagian kelompok, faktanya, ia selalu menerima perlakuan baik dari komunitas tersebut. Ia ingin mencoba menjadi seperti teman-temannya. Bahkan, lebih taat dari mereka.

Rolle menceritakan kepada istrinya segala hal yang perlahan ia yakini dari Islam. Pelajaran tentang hari akhir membuat Rolle terasa terlahir kembali. Ia menyadari tujuan hidupnya.

Akhirnya, seiring berjalannya waktu, keyakinannya terhadap Islam menguat. Ia memutuskan berikrar syahadat di hadapan komunitas Muslim.

Rolle selalu berharap mengetahui Islam lebih awal. Namun, ia sadar, Allah Maha Mengetahui waktu tepat menganugerahkan hidayah kepada hamba-Nya.

Memaksimalkan Seni untuk Berdakwah

Setelah memeluk Islam, Rolle bekerja di sekolah-sekolah mengajarkan musik kepada anak-anak dan menulis lagu di pusat-pusat pembelajaran kota.

Ia bekerja dengan anak-anak yang pergi dari rumah mereka. Ia menjadi tempat bersandar dan berkeluh kesah yang mengasyikkan bagi pemuda-pemuda itu.   

Namun, seiring berjalannya waktu, ia mulai berpikir tentang keberkahan. Ia bertanya dalam hati apakah Allah meridhai langkahnya mengajarkan musik mainstream kepada anak muda. Beberapa teman menyarankan agar ia berhenti dan mulai memproduksi lagu religi. Namun, ia masih ragu untuk melakukan hal tersebut.

Rolle memutuskan berbicara dengan saudara yang ayahnya adalah seorang sarjana di Arab dan mengelola Masjid Tawhid di London.

Dalam pertemuan ini, Rolle menerima banyak masukan terkait konsep dakwah. Menciptakan lagu-lagu yang terinsiprasi dari ayat Alquran dan hadis merupakan bagian dakwah. Apalagi, jika lagu tersebut dapat dinikmati oleh banyak orang.

Setelah diskusi tersebut, komunitas Muslim mengajak Rolle bekerja dengan Dewan Syariah Islam. Ia memiliki tugas di bidang fatwa dan perceraian. Tugasnya adalah memperbarui informasi dan data terkini dari kasus klien mereka.

Rolle saat ini fokus mengembangkan karier sebagai sebagai seniman religi internasional. Ia telah meluncurkan album religi pertama yang berjudul Peace di Afrika Selatan pada awal 2009.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement