Kamis 16 Feb 2017 17:18 WIB

Dalam Mimpi, Sephy Diperlihatkan Kota Makkah

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi).
Foto:
Kota Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Keinginan untuk mendapatkan solusi atas persoalan hidup yang dialaminya akhirnya membawa Sephy pada agama Islam. Kesemua itu, menurut Sephy, sebenarnya berawal dari mimpi-mimpi yang kerap datang dalam tidurnya di pertengahan November dan Desember 2007 silam.

Dalam mimpinya itu, Sephy diperlihatkan yang namanya kota suci bagi umat Islam, Makkah. ''Dalam mimpi itu, saya diajak orang ke Makkah dan orang itu bilang ini tempatmu,'' ujarnya.

Seringnya mendapat mimpi seperti itu muncul rasa keingintahuannya terhadap agama Islam secara lebih mendalam. Ia mengaku, selama memeluk Katolik, agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sering kali diidentikkan dengan agama yang penuh kekerasan, tidak toleran, militan, dan sangat tidak permisif untuk segala sesuatu yang haram di dunia.

Kemudian, ia mencoba mencari tahu Islam melalui buku-buku mengenai perbandingan Islam dan Kristen.

Dari buku-buku yang dibacanya, Sephy justru menemukan gambaran mengenai agama Islam yang jauh berbeda dengan yang ia peroleh selama ini.

''Setelah saya baca dan pelajari, betul ternyata Islam, menurut saya pribadi, adalah agama yang menuntun seseorang untuk menjadi orang yang lebih baik tanpa ada kepura-puraan di dalamnya. Gambaran ini jauh berbeda dengan yang saya dapatkan sebelumnya,'' paparnya.

Setelah banyak membaca dan mempelajari lebih jauh, ia sampai pada satu kesimpulan bahwa Islam adalah agama yang sangat baik dan Nabi Muhammad SAW adalah seorang teladan yang baik. Tidak seperti pada agama yang lain, ungkapnya, aturan dalam Islam benar-benar harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

''Berbeda dengan ajaran Katolik atau Protestan yang semuanya enak, nggak ada larangan sama sekali. Kalaupun ada, larangan itu bisa dilanggar oleh pemeluknya karena perintahnya tidak jelas. Jadi, apa yang dilarang dalam Alkitab pun masih bisa dilakukan dalam kehidupan nyata,'' ungkap Sephy tentang agama lamanya itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement