Selasa 26 May 2015 15:51 WIB

Jasmine Crawford Kagumi Keindahan Dua Kalimat Syahadat dan Alquran

Rep: c28/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi)
Foto: courtesy onislam.net
Mualaf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Jasmine Crawford memutuskan menjadi Muslim sejak setahun lalu. Islam dipilih karena menurutnya benar. "Saya memohon kepada Allah agar selalu membimbing saya," kata dia seperti dilansir Onislam, Selasa (26/5).

Sebelumnya, Jasmine merupakan penganut Katholik. Perjalanannya memeluk Islam cukup panjang. Ia pelajari dahulu agama-agama ai dengan harapan dapa mengetahui mana agama yang sesuai dengan apa yang dicarinya. "Saya termasuk orang yang senang belajar hal baru. Semakin banyak saya pelajari, saya semakin mendalaminnya," kata dia.

Jasmine mengakui, diawal pencariannya bagi sebagian warga AS Islam adalah agama teroris. Hak perempuan dikekang. "Saya kira ini karena sebagian Muslim tidak memperlihatkan seperti apa ajaran Islam sesunggungnya. Sehingga mereka tidak mewakili Islam dengan cara  yang seharusnya,"" kata dia.

Meski demikian, Jasmine memiliki sahabat seorang Muslim yang memberikan perspektif berbeda. Banyak keindahan Islam diperlihatkan sahabatnya. "Saya bersyukur alhamdulillah, memiliki teman muslim yang sejati” jelasnya. 

Dari sahabatnya itu, Jasmine mengaku kagum dengan ucapan dua kalimat syahadat. “Kalimat syahadat ini adalah fakta bahwa kita langsung menuju Allah SWT tanpa ada tuhan lain. Ini yang membuat saya merasa kagum dan Islam adalah agama yang benar,” jealsnya.

Jasmine juga kagum dengan keaslian isi Alquran. “Dengan landasan Alquran tersebut membuat saya banyak lebih masuk akal daripada agama lain.” Ujarnya.

Di dalam keluarganya Jasmine ialah satu-satunya Muslim. Saya punya anggota keluarga jauh. “Tapi seperti yang sekarang saya satu-satunya Muslim di keluarga saya, dan saya hidup bersama ibu,” ujarnya.

Hubungan dengan Jasmine dengan orangtuanya sangatlah baik.”Alhamdulillah gubungan saya dengan keluarga sangatlah baik. ibu saya ialah wanita terindah. Dia selalu membantu segala sesuatunya, seperti membangunkan saat Fajr (shalat subuh), membelikan makanan halal," kata dia.

“Saya merasa bangga terhadap ibuku. Ia tidak pernah mempermasalahkan agama yang dipeluk oleh saya,” jelas Jasmin.

Menurut Jasmine, ada satu pesan dari ibunya ketika ia memeluk Islam. "Jika Islam membuatmu bahagia pelukah. Jangan pernah langgar ajaran agama yang Anda peluk," kata dia.

Di New York City, Jasmine merasakan dengam mudah dalam mempraktikan ajaran agamanya. Pasalnya di New York setiap sudut kota terdapat toko makanan halal. "Jadi itu sangat mudah, dan saya sudah makan banyak ikan akhir-akhir ini," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement