Senin 16 Jul 2012 22:03 WIB

Gerda: Islam Membuatku Bahagia (2)

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Mualaf (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Mualaf (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tuhan kembali menyelamatkan Gerda setelah ia mengalami kecelakaan hebat jelang kelulusan. Ia tidak bisa bergerak dari tempat tidur selama enam pekan. Ia hanya dapat menggerakan kepala dan lengan.

Berkat bantuan dari Tuhan, ia dapat lulus sekolah menengah dan terdaftar di universitas. Ia merasa beruntung karena tidak membutuhkan pil penghilang rasa sakit. Di saat itu, ia percaya hal itu merupakan mukjizat dari Allah SWT.

"Dalam hal ini, keimananku meningkat, tapi aku mulai menjauhi gereja," kata Gerda yang lahir dan besar di lingkungan keluarga Kristen taat tersebut. (baca: Gerda: Islam Membuatku Bahagia 1)

Saat kuliah, Gerda akhirnya menemukan pendamping hidupnya. Bagi Gerda, bertemu dengan suaminya merupakan jalan yang telah ditetapkan Allah SWT. Awalnya, pasangan ini tidak pernah berbicara tentang masalah agama. Mereka juga tidak pernah memiliki perbedaan pendapat tentang akidah.

Suatu hari, Gerda dalam suasana hati yang senang lantaran bertemu teman lama (suaminya kini). Temannya itu berbicara soal iman. Ia sebut soal Alquran, dan keajaiban dalam isinya.

Percakapan mereka memang berlangsung tak lama. Tapi, Gerda terlanjur penasaran dengan apa yang diucapkan temannya itu. Ia cari berbagai literatur tentang Islam dan Alquran.

"Setiap membaca, aku merasa ada yang hilang dari hidupku. Aku membaca Alquran, seperti Tuhan berbicara padaku. Alquran menjawab setiap pertanyaan yang selama ini mengambang," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement