Selasa 06 Oct 2015 09:10 WIB

Masjid Trans Studio Bandung, Menawan di Tengah Keramaian

Rep: c01/ Red: Agung Sasongko
Masjid Trans Studio Bandung
Foto: skyscrapercity.com
Masjid Trans Studio Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Salah satu fasilitas umum paling dicari di negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam adalah tempat ibadah. Baik itu berupa masjid atau mushala. Karenannya, hampir semua pusat keramaian dan tempat wisata di Indonesia, selalu di lengkapi dengan tempat ibadah bagi kaum Muslim. Sayangnya, tidak jarang ditemukan fasilitas berupa masjid atau mushala yang disediakan pihak pengelola mal itu, hanya sekedarnya.

Kondisi itu, bisa dilihat pada pusat-pusat keramaian atau tempat wisata yang di kun jungi masyarakat, hanya memiliki ruang mushala yang kecil. Tak jarang pula ditemu kan alat beribadah seperti mu kenah dan sarung yang kurang bersih. Begitu pun kondisi masjid atau mushala di pusat keramaian yang kurang diperhatikan. Akibatnya, masjid atau mushala di pusat keramaian pun lambat laun mulai identik dengan kon disi yang kumuh.

Di tengah fenomena kurang terawatnya masjid atau mushala di sebagian pusat keramaian, Masjid Agung Trans Studio Bandung (TSB) hadir menepis gambaran buruk tentang fasilitas ibadah di pusat keramaian. Masjid yang memiliki luas sekitar 1.800 meter per segi ini, men julang dengan indah di kawasan salah satu pusat keramaian terbaik di Kota Bandung, Trans Studio Bandung dan Trans Studio Mall.

Masjid yang diresmikan pada 10 Juli 2015 ini, memiliki desain bangunan menawan yang terinspirasi dari Masjid Nabawi di Madinah. Masjid yang didominasi oleh warna cokelat, putih dan emas ini, dila pi si oleh marmer dan granite di bagian terluarnya. Lima kubah berwarna perak dan emas di atas bangunan Masjid Agung TSB juga semakin memperin dah bangunan masjid agung itu. Terlebih, kubah terbesar Masjid Agung TSB dilapisi dengan emas murni yang dilapisi kem bali oleh kaca mozaik.

“Di pusat keramaian biasa nya mushala diletakkan ditempat terpencil. Kami ingin meng hadirkan masjid terbaik di tem pat keramaian terbaik ini,” ungkap Chief Executive Officer (CEO) Trans Crop, Chairul Tanjung, saat ditemui di pelataran Masjid Agung TSB.

Chairul mengungkapkan, masjid yang memiliki dua lantai utama dan basement ini dibangun dan diperuntukkan bukan hanya bagi pengunjung Trans Studio Mall maupun Trans Studio Bandung saja. Dia mengatakan, masyarakat Jabar, khususnya masyarakat Kota Bandung dapat memanfaatkan dan memakmurkan masjid agung ini sebaikbaiknya.

Terkait pemeliharaan, Chairul mengatakan, keseluruhannya ditanggung oleh pi haknya sehingga masyarakat hanya perlu berfokus pada hal-hal positif yang bisa dilakukan di masjid agung itu. “Pemeliharaan 100 persen tanggung jawab kami, mulai dari kebersihan hingga listrik. Masyarakat manfaatkan saja masjid ini sebesar-besarnya,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement