Jumat 30 Jan 2015 17:40 WIB

Dakwah di Perkotaan, Muhammadiyah: Dakwah Harus Menyentuh Kejiwaan

Rep: c13/ Red: Agung Sasongko
Khutbah Jumat (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Khutbah Jumat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah berharap dai memperhatikan dimensi rasional dan ilmiah saat melakukan dakwah di kota metropolitan. Ini karena, sebagian masyarakat kota memiliki level pendidikan yang baik.

 

“Oleh karena itu, dakwah kita harus memperhatikan dimensi rasional dan ilmiah,” ungkap Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Anwar Abbas kepada ROL, Jumat (30/1). Menurut Anwar, dimensi itu saja juga dirasa tidak cukup.

Anwar mengungkapkan, dakwah juga harus mampu memperhatikan dimensi kejiwaan dari jamaahnya. Maka dari itu,  isi dakwah harus menyentuh kejiwaan mereka. Ini dilakukan agar jiwa mereka tidak kering kerontang.

“Dan agar mereka dapat melalui dan menjalani kehidupan ini dengan tenang dan bahagia,” jelas Anwar.

Menurut Anwar, dakwah juga harus membahas masalah-masalah sosial dan kejiwaan yang dihadapi masyarakat metropolitan. Kemudian, para dai juga perlu menawarkan solusi dan tuntunan bagi umat. Hal ini dilakukan agar mereka bisa mengatasi persoalan-persoala yang sedang mereka hadapi.

Agar pesan dakwah bisa tersampaikan dengan baik di kalangan metropolitan, menurut Anwar, teknologi sangat berperan penting. Menurutnya, dakwah harus dapat memanfaatkan teknologi dan ruang yang ada dalam membimbing dan membantu umat.

Selain itu, Anwar berpendapat dakwah juga harus bisa dilakukan dalam berbagai bahasa. Misalnya, dengan menggunakan bahasa Inggris, Arab dan Cina. Hal ini karena kota metropolitan merupakan kota yang dihuni  oleh berbagai suku dan bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement