Jumat 30 Jan 2015 16:02 WIB

Mau Berdakwah, Tiru Dua Kunci Kesuksesan Dakwah Nabi

Rep: c13/ Red: Agung Sasongko
Meneladani Rasulullah SAW.
Foto: 4shared.com
Meneladani Rasulullah SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, Imam Masjid Istiqlal, Mustafa Ali Yakud menjelaskan, dakwah pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk terus menerus agar bisa mengubah perilaku yang tidak Islami menjadi Islami. Perilaku tidak Islami misalnya, terlalu mempertuhankan harta.

“Dakwah juga bukan ladang mencari uang. Oleh sebab itu sesat hukumnya jika ada dai yang memberikan taraf harga untuk berdakwah,” tegas Mustafa kepada ROL, Jumat (30/1).

Menurut Mustafa, dakwah itu harus dianggap sebagai pekerjaan Nabi. Dakwah, bukan menjadi pekerjaan dan cara untuk memperoleh uang. Maka dari itu, untuk bisa berdakwah, para dai harus mengikuti tuntutan Nabi.

Mustafa mengatakan, ada dua kunci kesuksesan dakwah Nabi. Pertama, Nabi memiliki komitmen dengan kode etik dakwah. Dalam hal ini berarti para dai tidak boleh memisahkan antara perbuatan dan ucapannya. Maksudnya, segala hal yang mereka dakwahkan juga dilakukan dalam perbuatan mereka.

Kemudian, Mustafa mengungkapkan, para dai tidak boleh melakukan diskriminasi. Artinya, mereka tidak boleh pilih-pilih dalam memberikan dakwah ke beberapa pihak.

Para dai juga tidak boleh melakukan dakwah dengan mencerca keyakinan lain. Menurut Mustafa, dai juga tidak boleh memungut imbalan apabilaa melakukan dakwah. Kemudian, dai tidak perlu mengawani para perilaku maksiat.

Mustafa menjelaskan poin kesuksesan Nabi kedua, yakni memberikan teladan. Menurutnya, salah satu kunci keberhasilan Nabi yaitu dengan cara seperti ini.

Berkaitan dengan metode dakwah, Mustafa menganggap diskusi sebagai cara yang tepat untuk berdakwah di kalangan intelektual. Sedangkan, dia melanjutkan, masyarakat awam cukup menggunakan cara tatap muka seperti biasanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement