Ahad 25 Mar 2018 20:04 WIB

Menanggalkan Kemewahan

Jabatan khalifah membuat Umar bin Abdul Aziz menanggalkan kemewahan.

Pemimpin yang amanah/ilustrasi
Foto: amazonaws.com
Pemimpin yang amanah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebelum menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz, setiap hari mengganti pakaian lebih dari satu kali. Ia juga memiliki emas dan perak, pembantu dan istana, makanan dan minuman serta segala. Akan tetapi, ketika ia memangku jabatan kekhalifahan, semua kemewahan itu ditinggalkan.

Suatu kali, khalifah Umar bin Abdul Aziz agak terlambat shalat Jumat sehingga banyak orang yang mencelanya. Umar menjawab, ''Maafkan, aku terpaksa menunggu pakaianku yang sedang dicuci sampai kering.'' Maslamah bin Abdul Malik menjenguk Umar bin Abdul Aziz yang sedang sakit.

Ia melihat baju yang dipakai khalifah Umar bin Abdul Aziz sedemikian lusuh dan kotornya. Ia kemudian berkata kepada Fatimah, istri Umar yang tak lain adalah juga adik Maslamah bin Abdul Malik. ''Tidakkah kau bisa mencucikan pakaiannya?'' Fatimah menjawab, ''Demi Allah, ia tidak memiliki baju selain yang dipakainya itu. Jika aku mencucinya, ia tidak berpakaian lagi.''

Usai shalat isya, biasanya Umar bin Abdul Aziz masuk menemui putri-putrinya dan mengucapkan salam kepada mereka. Suatu malam ia masuk menemui mereka. Begitu merasakan kedatangan Umar, mereka spontan meletakkan tangan mereka pada mulut mereka dan langsung meninggalkan pintu. Umar bertanya pada pembantu wanitanya, ''Ada apa dengan mereka?''

Pembantu wanitanya menjawab, ''Tidak ada yang bisa mereka santap buat makan malam kecuali adas dan bawang. Mereka tidak mau, baunya itu tercium dari mulut mereka.'' Umar lantas berkata kepada mereka, ''Hai putri-putriku, apa manfaatnya bagi kalian makan makanan yang enak dan bermacam-macam jika hal itu menyeret ayahmu ke neraka.'' Putri-putri Umar itu lalu menangis hingga terdengar keras suaranya, lalu Umar bergegas pergi.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement