Senin 05 Mar 2018 11:39 WIB

Muhammadiyah Percepat Akselerasi dan Ekspansi Pendidikan

saat ini terdapat 173 Universitas Muhammadiyah diseluruh Indonesia.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Agung Sasongko
Logo Muhammadiyah.
Foto: Wikipedia
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memastikan akan terus melakukan akselerasi dan ekspansi dalam hal pengelolaan pendidikan Muhammadiyah, untuk menghadapi era revolusi industri 4.0. Keduanya akan diterapkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia.

Haedar mengatakan, saat ini terdapat 173 Universitas Muhammadiyah diseluruh Indonesia. Dan banyak di antaranya, masih memiliki akreditas dan kualitas menengah dan rendah.

"Dengan proses akselerasi, perkokoh jaringan Muhammadiyah saya yakin akan ada peningkatan untuk akreditasi di Universitas Muhammadiyah," kata Haedar di Fakultas FEB Uhamka, Ciracas, Jakarta, Senin (5/3).

Dia menekankan pentingnya kualitas pendidikan. Islam, kata Haedar, hanya akan menjadi dogma dan norma saja tanpa ada peningkatan kualitas. Namun jika umat Islam berkualitas, maka dipastikan umat tidak akan terkalahkan dengan yang minoritas.

"Kami Muhammadiyah berprinsip untuk sedikit bicara, banyak berpikir dan bekerja. Jadi mohon maaf, kalau kami tidak banyak aktif dalam aksi-aksi tapi kami fokus pada peningkatan kualitas dalam berbagai lini termasuk pendidikan," kata Haedar.

Haedar menyampaikan, dalam waktu dekat Muhammadiyah juga akan membangun Universitas Muhammadiyah di Australia. Dia berharap, pembangunan Universitas tersebut bisa mempermudah akses pendidikan bagi warga Indonesia yang tinggal di Australia.

"Tapi ada kemungkinan juga nanti Universitas tersebut terbuka untuk siapa saja," jelas Haedar.

Sementara itu, Rektor Uhamka Prof. Suyatno pun mengajak seluruh civitas akademika Uhamka agar terus memotivasi diri dalam menyongsong era revolusi industri 4.0. Selain itu, dia juga menekankan perlunya inovasi, dan meningkatkan keterampilan untuk menghadapi persaingan global.

"Upaya-upaya untuk menyongsong era revolusi industri 4.0 harus terus ditingkatkan, keterampilan harus dilatih," kata Prof. Suyatno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement