REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ibnu al-Jauzi memaparkan dalil-dalil yang menyatakan tentang keutamaan al-Quds. Dalil-dalil itu terangkum dalam 27 bab. Di bab yang pertama, ia mengutip sebuah ayat tentang kisah yang menceritakan peristiwa tatkala Firaun mengejar Musa dan kaumnya.
Allah SWT berfirman, "Hai kaumku, masuklah ke Tanah Suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu." (QS al-Maidah [6]: 21). Yang dimaksud bumi tanah suci itu ialah Palestina atau al-Quds. Menurut Az-Zajaj, ada beberapa alasan mengapa Palestina disucikan, antara lain, karena di tempat itu, dosa-dosa kecil bisa dihapuskan.
Selain itu, al-Quds dijauhkan Allah dari segala bentuk dan aktivitas syirik, sehingga menjadi tempat singgah para nabi terdahulu. Ibnu al-Jauzi juga menyampaikan sebuah hadis yang dinukilkan dari syekhnya, Abu al-Ma'mar al-Mubarak bin Ahmad al-Anshari. Dalam hadis yang musalsal hingga Rasulullah itu, disebutkan tentang posisi penciptaan wilayah al-Quds.
Hadis itu menyatakan bahwa daerah yang pertama kali diciptakan Allah di bumi ialah Makkah. Saat pertama kali diciptakan, Allah memosisikannya sebagai tempat yang terhormat. Makkah dilindungi oleh para malaikat sebelum Allah menciptakan apa pun selama 10 ribu tahun.
Lalu, Allah melanjutkan penciptaan Kota Madinah dan disusul kemudian al-Quds. Usai menciptakan ketiga kawasan itu, setelah lewat 10 ribu tahun kemudian, Allah ciptakan alam semesta secara keseluruhan.
Menurut dia, al-Quds begitu istimewa sebab Allah SWT memilih al-Quds sebagai tujuan isra Rasulullah. "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya." (QS al-Isra [17] : 1).
Perhatian yang diberikan oleh Allah terhadap al-Quds tak sebatas terhenti pada peristiwa isra. Dalam sebuah riwayat dari Ka'ab al-Akhar disebutkan bahwa Allah melakukan pengawasan terhadap al-Quds, dua kali tiap harinya.