Jumat 06 Oct 2017 16:45 WIB

Setelah Bertobat

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Keturunan Bani Israil tidak menerima perlakuan baik dari Mesir.
Foto: Keyway.ca
Keturunan Bani Israil tidak menerima perlakuan baik dari Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada suatu ketika daerah yang dihuni Nabi Musa dan kaumnya dari golongan Bani Israil kekurangan air. Sumber air dari sumur, sungai, dan danau sudah mulai mengering. Hanya tinggal menunggu beberapa jam lagi air yang ada di sungai, sumur, dan danau akan habis menguap begitu saja oleh panasnnya terik matahari.

Karena sudah lama tidak turun hujan, permukaan tanah mulai belah, tanah-tanah ringan berterbangan menjadi debu, pohon rindang daunya sudah banyak yang berguguran. Bahkan, di antara pohon yang lebat dengan buah dan daunnya sudah telanjang tinggal batangnnya saja.

Sementara, binatang-binatang ternak terlihat mulai sempoyongan menahan kelaparan dan kehausan. Terutama, bagi hewan herbivora sudah banyak yang bergelatakan karena makanan pokoknya, rumput, sudah kering.

Dari sekian banyak makhluk di bumi yang Allah SWT ciptakan, hanya manusialah yang masih mampu bertahan. Manusia masih bisa hidup dengan menggunakan akal pikirannya untuk melawan rasa haus dan lapar. Sementara, untuk hewan dan tumbuhan sudah banyak yang mati karena kemarau panjang.

Mereka kaum Nabi Musa sudah tidak kuat lagi dengan cobaan yang Allah SWT berikan dengan menurunkan kemarau panjang. Untuk itu, setiap umat Nabi Musa berkumpul menuju rumah Nabi Musa, tujuannya yang tak lain untuk meminta agar Allah segera menurunkan hujan.

 "Karena kalau terus seperti ini kita tidak sanggup lagi. Untuk itu, mari kita temui Nabi Musa," katanya di antara kaum Bani Israil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement