Selasa 18 Jul 2017 20:52 WIB

Raja Salman Minta Netanyahu Buka Kembali Al Aqsa

Rep: CRYSTAL LIESTIA/ Red: Ilham Tirta
Masjid Al-Aqsa
Foto: Istimewa
Masjid Al-Aqsa

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud secara pribadi mengintervensi Israel untuk memastikan pembukaan kembali Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Berdasarkan sumber-sumber dari Arab melaporkan bahwa pembukaan kembali tempat suci tersebut kepada para jamaah dan turis pada Ahad waktu setempat terjadi setelah intervensi Raja Arab Saudi melalui pihak ketiga, yaitu Amerika Serikat.

Sumber tersebut juga menyebutkan, Benjamin Netanyahu berjanji untuk tidak menyentuh kesepakatan status quo yang mengatur pembagian tempat suci Yerusalem oleh berbagai agama dan sekte. Sebagian besar masyarakat Israel mellihat status quo tersebut sebagai penghalang bagi rencana mereka untuk mendirikan Kuil Yahudi ketiga di tempat-tempat suci Muslim dan Kristen. Klaim mereka terhadap kompleks Al Aqsa menjadi semakin ganas selama ini.

Penutupan terakhir dari kompleks suci oleh pasukan Israel beberapa jam sebelum umat Muslim menunaikan Shalat Jumat adalah contoh terbaru di mana kesepakatan status quo dilanggar. Langkah tersebut mendorong kemarahan di kalangan umat Muslim dan dikutuk oleh pemimpin agama maupun politisi Palestina, Yordania, dan OKI.

Raja Salman yang memimpin sebuah pertemuan kabinet kemarin di Jeddah, juga mengatakan telah mengutuk keputusan Israel tersebut. Arab News melaporkan pada Selasa (18/7), bahwa Raja Salman menyatakan keprihatinan mendalam atas penutupan Masjid Al Aqsa oleh otoritas pendudukan Israel.

Pihak kerajaan Arab Saudi menuduh Israel melakukan pelanggaran mencolok terhadap sentimen Muslim di seluruh dunia. Menurut kantor berita Arab Elaph, yang dikutip Middle East Monitor, Netanyahu ingin meredakan kekhawatiran atas kesepakatan status quo. Dia dilaporkan telah meminta pejabat Saudi untuk menggunjungi Masjid Al Aqsa untuk menyaksikan secara langsung situasi di lapangan, namun ia tidak menerima tanggapan dari Riyadh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement