Selasa 18 Jul 2017 17:14 WIB

HNW: Indonesia dan Islam adalah Satu

Rep: ZULI ISTIQOMAH/ Red: Ilham Tirta
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid
Foto: ROL/Abdul Kodir
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menghadiri kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan serta halal bihalal KAMMI di Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat, Selasa (18/7). Dalam sambutannya, HNW mengatakan, sejatinya Indonesia dan Islam adalah satu.

Hal ini dinilainya perlu dipahami generasi muda sehingga tidak ada pemahaman yang bertentangan antara negara dan agama di tengah-tengah ancaman radikalisme di Indonesia saat ini. "Kami ingin menghadirkan fakta Indonesia dengan Islam sesungguhnya menyatu," kata Hidayat.

Menurutnya, generasi muda saat ini harus paham bahwa sejak zaman sebelum kemerdakaan, pejuang dan tokoh Islam memperjuangkan Indonesia secara bersama-sama. Bahkan, juga pascakemerdekaan, pejuang merumuskan ideologi dan landasan negara dengan para tokoh Islam.

Ia mengatakan, para ulama memiliki andil besar pada kemajuan Indonesia saat ini. Perjuangan santri-santri melawan Belanda juga membuktikan bahwa Islam menginginkan negara Indonesia yang merdeka.

"Bagaimana kiai-kiai kita dulu berjuang mempertahankan kemerdekaan yang mana diwajibkan dan hukumnya fardu ain, terutama yang berada di sekitar peperangan. Siapapun yang meninggal dalam rmmpertahankan maka mati syahid," ujarnya.

Ia menyebutkan, Pancasila yang disepakati sila pertamanya Ketuhanan yang Maha Esa juga menjadi bukti bahwa Indonesia dan agama tidak bertentangan. Meskipun terdapat keberagaman agama, namun semua mempercayai bahwa Tuhan berada di atas segala-galanya.

Pemahaman ini yang dinilainya harus ditanamkan kepada generasi muda saat ini. Sehingga tidak bisa disisipi doktrin-doktrin yang ingin mengadu domba antara negara dengan agama Islam yang membuat tindakan radikalisme dimana-mana.

"Kedepan jangan sampai ada upaya pengadu domba antara negara dengan umat Islam. Karena yang diuntungkan adalah yang antinegara dan antiumat Islam. Ini harus diwaspadai betul. Negara jangan mau diprovikasi bahwa Islam memusuhi negara dan Islam juga jangan terprovokasi bahwa negara memusuhi Islam," katanya.

Ia pun berharap nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika serta NKRI harus terus menjadi pemahaman dalam berperilaku dan berkehidupan sehari-hari. Agar bangsa ini senantiasa damai dan terjaga dari pihak-pihak yang berusaha menghancurkan Indonesia yang terkenal dengan negeri kemajemukan tapi tetap bersatu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement