Sabtu 29 Apr 2017 16:15 WIB

Peminat PTKIN Bertambah, Sarana dan Prasarana Perlu Ditingkatkan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Jumat (27/6)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Jumat (27/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siswa yang mendaftar ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) setiap tahun terus meningkat. Sehingga, PTKIN dinilai perlu meningkatkan sarana dan prasarana agar para siswa mendapatkan pelayanan dan kualitas pendidikan yang maksimal.

Ketua Umum SPAN-UM PTKIN 2017, Prof Abd A'la menerangkan, jumlah siswa yang mendaftar melalui jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) tahun ini mencapai 157.039 orang. Tahun sebelumnya pendaftar melalui jalur SPAN sebanyak 129.327 orang. Jumlahnya terus meningkat setiap tahun.

"Apakah perlu ditambah PTKIN? Saya cenderung lebih baik memperkuat sarana dan prasarana yang ada (di PTKIN)," kata Prof A'la kepada Republika.co.id, Sabtu (29/4).

Menurutnya, peningkatan sarana dan prasarana tersebut bisa dengan cara memperluas Universitas Islam Negeri (UIN). Sebab, saat ini orang dari daerah mana pun bisa kuliah di UIN Jakarta atau pun UIN yang lainnya.

Ia mengatakan, mengingat jumlah siswa yang mendaftar ke PTKIN semakin banyak. Mungkin juga bisa ditambah satu sampai dua PTKIN lagi. Pendirian PTKIN itu pun di tempat-tempat tertentu saja, seperti di Bali.

"Tapi secara umum lebih kepada penguatan kapasitas sarana dan prasarana (PTKIN) yang ada," ujarnya.

Prof A'la yang juga Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya menjelaskan, saat ini ada sebanyak 56 PTKIN di Indonesia. Jumlah sebanyak itu terdiri dari 17 UIN, 26 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan 13 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Dari 157.039 pendaftar pada tahun ini, hanya 76.327 siswa yang diterima di PTKIN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement