Sabtu 22 Apr 2017 11:14 WIB

Minat Makanan Halal di Kanada Meningkat

Rep: Ratna Ajeng T/ Red: Indira Rezkisari
Makanan halal
Foto: ist
Makanan halal

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Berkembangnya umat Muslim di Kanada berdampak positif dengan meningkatnya penjualan makanan halal. Pedagang, produsen dan restoran pun mencari cara untuk mendapatkan keuntungan besar dari gejala ini.

"Ini adalah bisnis besar. Nilai bisnis ini di dunia mencapai 80 miliar dolar, di Kanada sendiri nilai bisnisnya mencapai satu miliar dolar dan masih terus meningkat 10 hingga 15 persen setiap tahun," jelas profesor dari Universitas Dalhouise di Halifax, Sylvain Charlebois, dilansir dari laman Ctvnews Kanada.

Masyarakat Kanada semakin banyak yang mencari produk halal di supermarket besar. Namun karena bahan makanan yang semakin kompleks menyebabkan kekhawatiran tentang makanan halal palsu.

Adanya kekhawatiran ini kemudian dibentuklah Otoritas Monitoring Halal Kanada (HMA). Kepala Otoritas Monitoring Halal Kanada Imam Omar Subedar mengatakan malpraktik di indutri halal telah terjadi sejak 2004 lalu. "Apa yang kita lihat benar-benar buruk, tidak ada etika, tidak ada kontrol, sangat menyedihkan," jelas dia.

HMA mulai dibentuk 2006 lalu dengan sertifikat pertamanya untuk produk ayam. Saat ini mereka telah memiliki 30 auditor di Ontario, tiga di Alberta, dua di Quebec dan satu di B.C. Rencananya mereka akan membentuk perwakilan baru di Saskatchewan.

Badan Inspeksi Makanan Kanada (CFIA) pun menyetujui panduan halal HMA sejak tahun lalu. "Halal sayangnya banyak dilecehkan sehingga CFIA perlu turun tangan. Pemerintah sebelumnya tak pernah ikut campur urusan agama tetapi terkait malpraktik makanan halal mereka harus bertindak,"jelas Subedar.

Seorang ibu rumah tangga Salima Jivraj mengataan ketersediaan produk halal di satu supermarket saat ini berarti menghemat waktu saat berbelanja mingguan. Penggagas Festival Makanan Halal Toronto 2012 dan pemilik situs Halalfoodie.ca ini mengatakan saat ini Sobeys Inc telah memiliki toko Chalo Fresh Co tahun 2015 di Brampton, Ontairo.

Toko ini telah memisahkan daging halal dan non halal, menyediakan berbagai jenis nasi, rempah-rempah, kacang lentil dan makanan ringan untuk konsumen asal Asia Selatan. Loblaw Companies Ltd telah memperoduksi merek halal sendiri Sufra yang menjual ayam halal, daging sapi, domba, yogurt, kalkun dan permen kenyal.

Banyak Muslim tidak sadar telah memakan makanan non halal. "Banyak imigran datang ke negara ini dan mereka belum tahu untuk memilah makanan halal. Ketika mereka berasal dari negara yang memiliki 100 persen makanan halal, ini merupakan hal baru untuk mereka," jelas dia.

Label komposisi yang tercantum belum tentu menjadi keseluruhan produk halal. Permen, yogurt, jeli, makanan panggan dan produk farmasi biasanya mengandung gelatin yang bisa berasal dari daging babi. Bahan tambahan hewani yang bisa saja berasal dari lemak babi dan ragi alkohol yang tidak halal, atau aroma vanili yang mengandung alkohol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement