Rabu 12 Apr 2017 18:24 WIB

Arab Saudi akan Bangun Pusat Studi Islam Internasional di Malang

Rektor Universitas Imam Muhammad bin Saud Al Islamiyyah Arab Saudi, Prof Sulaiman Abdullah Abal Khayl (tengah) bertemu Walikota Malang Muhammad Anton di Bailkota Malang, Selasa (11/4)
Foto: dok istimewa
Rektor Universitas Imam Muhammad bin Saud Al Islamiyyah Arab Saudi, Prof Sulaiman Abdullah Abal Khayl (tengah) bertemu Walikota Malang Muhammad Anton di Bailkota Malang, Selasa (11/4)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG— Arab Saudi berencana membangun Pusat Internasional untuk Studi Bahasa Arab dan Islam di Kota Malang. Pendirian lembaga ini mendapat persetujuan dan arahan dari Raja Salman bin Abdul Aziz.

Rektor Universitas Imam Muhammad bin Saud Al Islamiyyah Arab Saudi, Prof Sulaiman Abdullah Abal Khayl mengatakan  Kota Malah dipilih tak lepas dari posisinya yang dikenal sebagai salah satu kota pendidikan terbesar di Indonesia.

Dia menjelaskan, pembiayaan pembangunan dan operasional ke depan sepenuhnya berasal dari Saudi. Lembaga ini diharapkan dapat menjadi pusat interaksi antara umat Islam dari berbagai kalangan dan lapisan. 

 “Semoga keberadaan lembaga ini dapat dimanfaatkan oleh putra-putri Indonesia untuk menimba ilmu,” kata dia saat bertemu dengan Walikota Malang Muhammad Anton di Balai Kota, Malang, Selasa (11/4) dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (12/4). 

Sulaiman yang juga merupakan anggota Dewan Ulama Senior Kerajaan Arab Saudi menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari strategi kerjasama pendidikan antara Kerajaan Arab Saudi dan Republik Indonesia, sekaligus merupakan tindak lanjut dari kunjungan Penjaga Dua Kota Suci Raja Salman bin Abdul Aziz beberapa waktu lalu ke Indonesia. 

Walikota Malang Muhammad Anton menyambut baik rencana pendirian lembaga pendidikan Islam bertaraf internasional di Kota Malang. Untuk keperluan itu, pihaknya menyatakan akan menyediakan areal tanah seluas 20 hektare untuk keperluan ini. 

Lebih jauh, Walikota H Muhammad Anton menceritakan bagaimana Malang dikenal sebagai kota ilmu dan pendidikan. Kota ini menghimpun sekitar 50 universitas dan dihuni oleh lebih dari 300 ribu mahasiswa yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. 

Walikota juga menjelaskan peran dari universitas, pesantren dan lembaga pendidikan bagi pembangunan masyarakat. Ia juga menyampaikan harapannya ke depan bagi terwujudnya kerjasama antara Arab Saudi dan Pemda Kota Malang, khususnya di bidang investasi. Ini mengingat Malang juga dikenal sebagai kota wisata.

Selain bertemu walikota, Rektor Universitas Imam yang juga merupakan Ketua Asosiasi Universitas-universitas Islam Internasional menghadiri seminar internasional bertajuk ”Nilai Toleransi dan Interaksi dalam Islam dan Perannya Bagi Hubungan Kemanusiaan” yang diselenggarakan atas kerjasama antara Universitas Imam, Arab Saudi dan Universitas Muhammadiyah Malang.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement