Jumat 30 Sep 2016 13:30 WIB

Ma'had Aly Lahirkan Kader Ulama

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agus Yulianto
KH Didin Hafiduddin
Foto: Republika
KH Didin Hafiduddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pendidikan Islam KH Didin Hafidhuddin mendukung Kementrian Agama untuk menambah Ma'had Aly di Indonesia. Ma'had Aly sangat penting perannya dalam melahirkan kader ulama yang kompeten.

"Ma'had Aly penting keberadaanya untuk melahirkan kaer agama, ahli hadis, dan ahli tafsir Alquran. Ini karena, sekarang minim sekali pemuda yang profesional menjadi dai dan ulama, jika hanya sekedar belajar tanpa ada latar belakang formal," ujar dia kepada Republika, Jumat (30/9).

Tentu keberadaan Ma'had Aly tidak hanya penyediaan sarana belajar mengajar saja. Nmaun, pencetak dai dan ulama ini, harus memiliki sarana dan prasarana yang berbasis teknologi. Dai dan ulama harus dapat menggunakan teknologi dalam berdakwah untuk mengikuti perkembangan zaman, sehingga Kemenag tidak hanya sekedar mengakui saja keberadaan Ma'had Aly.

Saat ini, kata Didin, santri yang belajar di Ma'had Aly baru memasuki tahapan untum mendalami ilmu pengetahuan agama, tapi belum secara komprehensif. Artinya, santri Ma'had Aly dan lulusannya tidak hanya berdakwah agama saja, tapi mampu mencari solusi terhadap masalah yang terjadi di masyarakat saat ini.

"Santri Ma'had Aly harus bisa mempelajari cara untuk mengatasi masalah yang ada di masyarakat, seperti masalah kemiskinan, sosial, ekonomi syariah dan moral," ujar dia.

Didin juga berharap, Kemenag dapat menambah Ma'had Aly di Indonesia karena dai dan ulama telah mengalami penurunan, bahkan minim lahir dai dan ulama muda yang sesuai dengan budaya Indonesia. Saat ini, kata dia, Indonesia banyak melahirkan hafidz quran dari hafidz cilik maupun yang dewasa.

Menurut dia, alangkah baiknya Ma'had Aly mulai merangkul hafidz quran ini untuk belajar di Ma'had Aly dan mempersiapkan mereka menjadi dai dan ulama. "Saat ini, hafidz Quran menjadi hal yang menarik karena selain keutamaannya dalam Islam, bagi mereka sangat mudah untuk mendapatkan pekerjaan," katanya.

Banyak masjid-masjid di luar negeri yang sangat membutuhkan imam masjid hafidz quran dan mendapatkan hadiah sebagai pengabdiannya di masjid. Pemerintah, seharusnya sudah sejak dini melirik mereka untuk memberikan bantuan pendanaan dalam mengembangkan ilmu agamanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement