Kamis 25 Aug 2016 05:38 WIB

Mantan Ketum Baznas Usulkan Pembelajaran di Sekolah Amil Nasional

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Damanhuri Zuhri
Didin Hafidhuddin
Foto: ROL
Didin Hafidhuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Prof Dr KH Didin Hafidhuddin mengapresiasi pendirian Sekolah Amil Nasional oleh Forum Zakat (FOZ) Nasional. Ia mengusulkan sejumlah hal yang wajib dipelajari di sekolah itu.

"Saya apresasi teman-teman yang mendirikan itu. Menurut saya, sekolah itu hanya istilah saja. Tetapi jangan seperti sekolah dalam pengertian yang biasa atau butuh waktu tahunan," kata dia kepada Republika, Rabu (24/8).

Menurutnya, jangka waktu belajar di Sekolah Amil Nasional cukup enam bulan sampai satu tahun saja. Sementara untuk materi, ia berharap para peserta dapat belajar menyoal integritas, manajemen zakat, pengelolaan keuangan dan masalah komunikasi.

Didin meyakini, belajar bagaimana komunikasi dengan muzaki dan mustahik sangat penting. Jebolan sekolah tersebut, ia melanjutkan, juga harus mendapat sertifikat keahlian profesional seorang amil.

Didin berharap, sekolah tersebut mampu membentuk dan mengajar amil-amil handal yang nantinya tersebar di seluruh Indonesia. "Memproduksi amil zakat yang handal, soal manajemen, keuangan, komunikasi. Itu yang kita harapkan," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement