Ahad 03 Jul 2016 16:08 WIB

IKADI: Bersikap Wajar kepada Guru

Rep: rahmat fajar/ Red: Damanhuri Zuhri
Ahmad Satori Ismail, Ketua Ikatan dai Indonesia
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ahmad Satori Ismail, Ketua Ikatan dai Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus murid melaporkan gurunya ke polisi karena mencubit terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur. Sebagian orang menilai kasus ini semestinya tidak perlu terjadi karena hal yang kecil.

Ketua Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Prof Dr KH Ahmad Satori Ismail mengatakan, masyarakat harus memahami guru merupakan sosok yang perlu ditiru. Guru harus dijadikan teladan. "Kita harus bersikap kepada guru dengan wajar," ujat Satori kepada Republika, Ahad (3/7).

Sehingga murid dapat menghargai guru. Kasus yang terjadi di Sidorajo, Satori menilai akan membahayakan kepada masa depan pendidikan Indonesia. Menurut Satori, murid akan menjadi sombong. Kemudian guru dikhawatirkan hanya sekadar menyampaikan tugas pelajaran kepada murid.

Sebab itu, menurut Ahmad Satori Ismail, orang tua juga perlu menghargai keputusan guru. Terutama yang terkait untuk memajukan bangsa. Satori juga mengharapkan agar orang tua tidak reaktif melaporkan guru ke penegak hukum.

Satori menuturkan, akan lebih baik orang tua mempercayakan guru untuk mendidik anaknya. "Sehingga sepenuh hati membina, mendidik, bukan sekedar mengajar," Satori menegaskan.

Sebelumnya, Sambudi guru SMP swasta di Sidoarjo dilaporkan ke polisi oleh muridnya sendiri. Sambudi mencubit muridnya berinisial R karena tidak mengikuti salat berjamaah. Orang tua R tidak menerima anaknya dicubit sehingga melaporkannya ke polisi atas dugaan penganiayaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement