Kamis 07 Jan 2016 21:11 WIB

Pesantren Darul Qur'an Terbakar, Satu Santri Tewas

Rep: Neni Ridarineni/ Red: achmad syalaby
Ilustrasi Kebakaran
Foto: Antara/Yahanan Sulam
Ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA – Bangunan berlantai dua milik Pondok Pesantren Darul Qur’an yang berlokasi di Dusun Ledoksari, Kepek Wonosari, terbakar pada Rabu (6/1).

‘’Akibat kebakaran tersebut, bangunan dua lantai itu tidak bisa berfungsi sama sekali karena semua terbakar. Padahal, di lantai dua menampung sebanyak 160 santri ponpes usia SMP dan SMA,’’ kata Ketua Pembina Yayasan Darul Qur’an Wal-Irsyad KH A Kharis Masduqi kepada Republika.co.id, Kamis malam (7/1).

Menurut Kharis, penyebab kebakaran masih diteliti oleh laboratorium forensik di Semarang. Akibat kebakaran tersebut, seorang santri  ponpes, Nidhom Alkafi (14 tahun), warga Sawahan, Bantul, meninggal. ‘’Kami belum tahu penyebab secara pasti meninggalnya siswa, mungkin karena terkena asap dan anak sedang tidur nyenyak, karena waktu itu semua sudah tidur,’’ ujarnya menjelaskan.

Kharis yang juga pengurus Ponpes Darul Qur’an mengaku belum bisa mengetahui jumlah kerugian dari kejadan itu. Karena, sampai saat ini belum ada tempat tinggal untuk menampung para santri yang bangunannya terbakar. Sebanyak 181 santri dipulangkan sampai Ahad (10/1).

‘’Mudah-mudahan Ahad sudah ada tempat tinggal sementara. Sekarang sedang disiapkan tempat untuk penampungan sementara. Ada ponpes yang akan menyediakan tenda untuk tempat tinggal sementara bagi para santri sambil menunggu dilakukan pembangunan di lokasi yang terbakar," katanya.

Ponpes Darul Qur’an yang didirikan sejak 1999 memiliki para santri yang separuhnya berasal dari seluruh Indonesia. Saat ini, ada sekitar 800 santri putra dan putri yang berada di ponpes tersebut dan sekitar 60 persennya berasal dari Jawa. Bangunan yang terbakar khusus untuk santri laki-laki.

Menurut Kharis, kebutuhan yang sangat mendesak diperlukan adalah bahan bangunan. Luas bangunan yang terbakar 13x26 meter dikalikan dua (karena dua lantai). ‘’Kalau di Wonosari, biaya untuk membangun per meter persegi sekitar Rp 2 juta," ungkap dia. Di samping itu, kebutuhan lainnya adalah buku dan seragam sekolah untuk para santri yang berada di lantai dua karena sebagian besar buku serta peralatan sekolah juga terbakar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement