Kamis 30 Jul 2015 08:27 WIB

Begini Bantahan Arkeolog Terhadap Penemuan Alquran di Birmingham

Rep: C35/ Red: Ilham
Salinan Alquran yang ditemukan di Universitas Birmingham, Inggris diklaim sebagai yang tertua di dunia.
Foto: daily sabah
Salinan Alquran yang ditemukan di Universitas Birmingham, Inggris diklaim sebagai yang tertua di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebelumnya para sarjana Saudi Arabia menegaskan bahwa tidak ada penulisan Alquran dalam masa Nabi karena malaikat Jibril yang membantu Nabi Muhammad SAW menghafalkan Alquran tersebut. Arkeolog Saudi Arabia juga menegaskan, tinta merah yang digunakan untuk memisahkan antara penggalan itu tidak digunakan selama masa Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, dia juga menemukan kejanggalan dalam tulisan “Bismillah Al Rahman Al Rahim (dalam nama Allah, yang Maha Penyayang, Maha Pengasih) tidak ditulis dengan baik dalam tinta merah.

“Bisa saja naskah tersebut berasal pada masa Ustman Bin Affan yang menjadi khilafah bertahun-tahun setelah wafatnya Nabi,” kata arkeolog Adnan Al Sharif, dilansir Onislam.net, Rabu (28/7).

Dekan Jurusan Perpustakaan Umm Al Qura University tersebut juga menjelaskan, selama masa Nabi, Alquran tidak terorganisir ke dalam bentuk seperti yang ada saat ini. Selain itu, tidak ada warna yang digunakan karena tidak ada pentaskripan dalam masa Nabi.

Pemisahan warna merah antara kata Bismillah dan juga pemisahan antara dua surat Maryam dan surat Taha juga menunjukkan kejanggalan, karena hal itu bukanlah adat Nabi untuk memisahkan antara surat.

Sementara, menurut dia, pemeriksaan radiocarbon hanya bisa menunjukkan abad di mana naskah tersebut dibuat, bukan tahunnya. Kemudian dia membandingkan dengan salinan Alquran di Turki, Mesir, dan Yaman yang ditemukan sesuai penanggalan pada awal abad hijriyah. Hal ini menunjukkan kesamaan dengan naskah yang ada di Birmingham tersebut.

Abbas Tashkandi, pakar manuskrip menguatkan pernyataan Sharif dengan mengatakan kemungkinan memang tulisan tersebut sudah tua. Namun tulisan itu tidak dibuat pada zaman Nabi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement