Jumat 30 Jan 2015 15:06 WIB

Imam Istiqlal: Dakwah di Perkotaan, Para Dai Butuh Penyesuaian

Rep: c13/ Red: Agung Sasongko
Menlu AS John Kerry (melambai) mengunjungi Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, ditemani Imam Besar masjid itu, KH Ali Mustafa Yakub (ke tiga kiri), Ahad (16/2).
Foto: ANTARA FOTO/Fanny Octavianus/ama/14.
Menlu AS John Kerry (melambai) mengunjungi Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, ditemani Imam Besar masjid itu, KH Ali Mustafa Yakub (ke tiga kiri), Ahad (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal, Ali Mustafa Ya’qub menyatakan, para dai di kota metropolitan harus bisa menyesuaikan diri. Menurutnya, mereka harus bisa memahami para pendengar dakwah agar dakwah bisa tersampaikan dengan baik.

“Para dai harus menyesuaikan,” ungkap Mustafa kepada ROL, Jumat (30/1).

Mustafa menjelaskan, terdapat riwayat yang meminta umat Islam untuk menyesuaikan diri saat berdakwah. Riwayat itu berbunyi, Bicaralah kepada manusia sesuai dengan kadar intelektual mereka. Menurutnya, dari riwayat ini berarti para dai harus bisa melewati tantangan ini.

Menurut dakwah, kota metropolitan seperti Jakarta memiliki berbagai macam jenis manusia. Sebagian ada yang berpikiran intelek dan sebagian lagi biasa saja.

Melihat kondisi tersebut, Mustafa berpendapat dai itu harus bisa berbicara dengan berbagai audien. Yakni, kalangan masyarakat biasa dan kalangan intelektual. Sebabnya, Mustafa menegaskan para dai harus memiliki kemampuan berdakwah yang berkualitas.

Menurut Mustafa, penampilan juga harus bisa disesuaikan oleh para dai saat melakukan dakwah di kota metropolitan. Jika mereka berhadapan dengan ‘kalangan bersarung’ misalnya, maka mereka pantas jika memakai pakaian bersarung. Kemudian, apabila audiensnya berasal dari ‘kalangan berdasi’, maka menjadi lebih baik jika para dai juga memakai pakaian yang sama.

Mustafa mengungkapkan, permasalahan yang ingin diangkat juga harus bisa disesuaikan oleh para dai. Menurutnya, antara masyarakat biasa dan kalangan intelektual jelas memiliki permasalahan yang berbeda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement