Senin 26 Jan 2015 16:40 WIB

Bus di London Pasang Nama 'Nabi Muhammad'

Rep: mg03/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah memperjuangkan bilangan shalat waktu shalat sesuai dengan kemampuan kita.
Foto: 4shared.com
Rasulullah memperjuangkan bilangan shalat waktu shalat sesuai dengan kemampuan kita.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Baru-baru ini di London, Ibu kota Inggris muncul spanduk pada sebuah bus berwarna merah bertuliskan “Prophet Muhammad, The Light Of life, Teacher of The Truth, A Blessing for the believers.” Kata-kata tersebut jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti “Nabi Muhammad, Cahaya Kehidupan, Guru dari Kebenaran, Berkah bagi yang mempercayainya.”

Foto spanduk pada bus yang sedang berhenti tersebut beredar di media sosial salah satunya twitter dan sudah diretweet oleh banyak pengguna medsos berlambang burung biru tersebut. Beberapa menyisipkan hashtag seperti #respectformuslim #truthway dan #whoismuhammad.

Bentuk kampanye dengan tulisan nama Nabi Muhammad semacam ini unik karena muncul setelah penyerangan dua bersaudara Cherif dan Said Kouachi ke majalah satir Perancis, Charlie Hebdo.

Penyerangan tersebut bukan hanya mengejutkan dunia, tetapi juga semakin menyebarkan islamofobia, yaitu prasangka negatif pada islam ke negara-negara barat. Meski begitu, iklan soal Muslim pada bus umum di Eropa bukan pertama kali terjadi.

Tahun 2011 lalu, komunitas Muslim juga memasang iklan di bus yang berjalan di beberapa kota negara Ratu Elizabeth sebagai kampanye yang diakui secara terang terangan untuk menangkal berbagai jenis stereotip negatif barat terhadap islam.

Kampanye ini membawa pesan “Muslim for Loyalty, Peace and Freedom” yang berarti “Muslim untuk loyalitas, kedamaian dan kebebasan.” diakui secara terang terangan untuk menangkal berbagai jenis stereotip negatif barat terhadap islam. Kampanye itu melibatkan 100 bus di London dan 60 bus di Glasgow.

Ada juga sebuah organisasi di Inggris, Exploring Islam Foudation (EIF) yang kegiatannya adalah melawan stereotip Islam di Inggris. Organisasi ini didanai oleh seorang profesional muda bernama Adam Patel.

Dalam kampanyenya, EIF memasang berbagai iklan di pemberhentian bis dan stasiun kereta. Salah satu iklan tersebut berbunyi “I Believe in Social Justice” yang berarti “Aku percaya pada keadilan sosial.” Berbagai iklan tersebut punya tujuan yang sama, yaitu melawan stereotip soal islam di tempatnya tinggal, Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement