Senin 29 Dec 2014 10:14 WIB

Ini Saran Imam Besar Masjid Istiqlal Menghadapi Berbagai Musibah

prof ali yakub imam besar Masjid Istiqlal Jakarta
Foto: foto damanhuri zuhri/republika
prof ali yakub imam besar Masjid Istiqlal Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecelakaan bisa terjadi di mana saja, di laut, di darat mau pun di udara. Contoh paling hangat adalah hilang kontaknya Pesawat AirAsia tujuan Surabaya-Singapura, Ahad (28/12).

Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Dr Ali Mustafa Yaqub MA menuturkan, sesuai dengan tuntunan agama Islam hendaknya kita dalam melaksanaan sesuatu yang akan datang kecuali dengan mengatakan insya Allah artinya jika Allah berkehendak.

Kedua, ketika kita berangkat, kita berdoa kepada Allah SWT agar dimudahkan dan diselamatkan dalam perjalanan.

Ketiga, ketika sudah tiba di tempat tujuan, kita memuji Allah SWT dengan mengatakan alhamdulillah. ''Itu, tuntunan agama seperti itu. Artinya, jangan sekali-kali kita meninggalkan Allah SWT dalam segala aktvitas,'' ujarnya kepada Republika di Jakarta, Senin (29/12)

Prof Ali menyebutkan, ketika kita mendapatkan kesuksesan dalam berbagai bidang, hendaknya kita selalu bersama Allah SWT. Begitu pun ketika kita tidak mendapatkan kesuksesan, kita selalu bersama Allah SWT.

Prof Ali pernah menyarakan langsung kepada Direktur Utama Garuda Indonesia waktu itu Emirsyah Sattar agar pilot ketika akan menerbangan pesawat hendaknya berkata, insya Allah kita akan menuju misalnya Surabaya.

''Nah, kata-kata insya Allah ini menunjukkan kepasrahan kita kepada Allah SWT terhadap apa yang akan terjadi,'' ujarnya.

Pimpinan dan Pengasuh Pesantren Darussunnah Ciputat ini mengatakan, apa yang terjadi, merupakan kehendak Allah SWT.

''Ketika seseorang sudah berdoa kemudian perjalanannya sukses dan lancar, maka itu anugerah dari Allah SWT. Apabila tidak sukses, maka kita harus bersabar,'' ujarnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement