Jumat 19 Oct 2012 21:25 WIB

Bachtiar Nasir (2): Peristiwa Bom Bali Sudutkan Muslim

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Ustadz Bachtiar Nasir.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ustadz Bachtiar Nasir.

Apakah Muslim di Bali masih mendapatkan pembatasan beribadah?

Pembatasan ada, terutama tentang masalah kuburan dan pembangunan masjid.

Karena sulitnya mendapatkan izin untuk membangun masjid, kebanyakan Muslim Bali akhirnya hanya membuat mushala-mushala yang difungsikan sebagai masjid.

Hingga saat ini, umat agama asli Bali takut keberadaan masjid akan memperluas proses akulturasi budaya sehingga akan lebih banyak lagi yang tertarik kepada Islam.

Sementara itu, kesulitan mendapatkan lahan pemakaman karena bagi umat agama asli Bali kuburan adalah sesuatu yang harusnya hanya menjadi hak mereka.

Mereka keberatan bila di lahan kuburan yang mereka anggap sakral terdapat kuburan agama lain di dalamnya. Hal ini membuat orang Islam harus berjuang untuk mendapatkan lahan kuburan di Bali. Hal ini semakin sulit pascaperistiwa Bom Bali 1 dan 2 yang menyudutkan Muslim.

Apalagi, peristiwa ini diperingati setiap tahun di Bali sehingga bekas peristiwa itu masih tertinggal hingga sekarang. Ini membuat sentimen negatif tersebut kemungkinan akan terus ada. Padahal, pelakunya bukanlah Muslim yang berasal dari Bali.

Apalagi tantangan yang harus dihadapi Muslim di Bali?

Hingga saat ini, lembaga-lembaga pendidikan Islam masih sedikit di Bali. Sekolah-sekolah yang menjadikan Islam sebagai materi utamanya belum banyak di sana. Apalagi, jumlah masjid sangat terbatas sehingga pendidikan agama melalui masjid pun minim.

Hal ini membuat banyak orang Islam yang menyekolahkan anak-anak mereka ke luar Bali. Itu pun lebih banyak laki-laki. Sementara, Muslim perempuan menemukan kesulitan bila ingin belajar ke luar Bali. Masyarakat Bali masih memiliki cara pandang yang mengekang untuk perempuan. Anak-anak perempuan bagi mereka rawan untuk dilepas. (bersambung)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement