REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar perayaan Natal bersama secara nasional dan juga khusus di lingkungan kementerian pada 20 Desember 2025 mendatang. Peringatan umat Kristiani ini sebagai bentuk komitmen terhadap kerukunan dan keberagaman.
"Insya Allah memang kita akan melakukan Natal bersama secara nasional tapi untuk kita di Kementerian Agama ini juga ada Natal bersama," ujar Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar usai acara Dialog Kerukunan Lintas Umat Beragama di Gedung Kemenag, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (6/12/2025).
Ia menjelaskan, meski di beberapa kantor telah ada perayaan sendiri-sendiri, tahun ini pihaknya ingin menyatukan perayaan — dari umat Protestan, Katolik, sampai komunitas lain — dalam satu kesatuan. Menurutnya, penyatuan ini melambangkan kerukunan dan kebersamaan.
"Jadi sekali kita lakukan dan itu semuanya akan ikut meramaikan. Jadi saya kira akan menggambarkan juga adanya kerukunan ini," ucapnya.
Kendati demikian, Nasaruddin menegaskan bahwa penyatuan perayaan tidak berarti penyamaan tradisi atau ritual keagamaan, melainkan merayakan bersama dalam bingkai toleransi dan saling menghormati.
Rencana ini sejalan dengan keputusan Kemenag untuk menggelar Natal bersama, sebuah langkah yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh institusi tersebut.
Dengan Natal bersama ini, Kemenag berharap bisa menunjukkan bahwa keberagaman dan toleransi bukan sekadar slogan, melainkan praktik nyata dalam membangun persaudaraan dan kerukunan antarpemeluk agama di Indonesia.




