Selasa 02 Dec 2025 14:44 WIB

Hikmah Menyebar Salam

Melalui salam, sifat Islam rahmatan lil 'alamin memancar.

ILUSTRASI Silaturahim.
Foto: dok wiki
ILUSTRASI Silaturahim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Islam, kita dibiasakan untuk saling memberi salam. Cara ini merupakan terapi yang ditawarkan Islam untuk menumbuhkan persahabatan dan kecintaan di antara kita, tanpa memandang kepentingan dan suku bungsa tertentu.

Nabi Muhammad SAW bersabda: ''Demi zat yang jiwaku ada di tagan-Nya! Kalian tak akan masuk sorga sampai kalian beriman; kalian tak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Tidak inginkah kalian kutunjukkan sesuatu yang jika kalian melakukannya maka kalian akan saling cinta mencintai? Taburkanlah salam di antara kalian!'' (HR Muslim).

Baca Juga

Melalui salam, sekat-sekat primordialisme pudar, dan Islam sebagai rahmat untuk segenap alam pun betul-betul maujud. Lewat salam, universialisme Islam begitu terasa, kasih sayang memancar, tali jiwa menjadi teguh, jalinan cinta kasih menjadi kokoh, dan hubungan sosial pun menjadi bersih.

Itulah sebabnya, Iman Mutawalli berpendapat, kalau seseorang menjumpai sekelompok jamaah lalu ia mengkhususkan salam hanya kepada segolongan di antara mereka, maka itu makruh. Ini karena tujuan salam adalah menumbuhkan keramahan dan persahabatan, sementara mengistimewakan sebagian dan mengesampingkan sebagian lainnya hanya membuat yang dikesampingkan itu tersinggung.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Hikmah Republika oleh Makmun Nawawi
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement