Selasa 04 Nov 2025 10:37 WIB

Tiga Harapan Takmir Masjid Agung Keraton Surakarta Bagi Pengganti Almarhum PB XIII

Almarhum Sri Susuhunan PB XIII akan dimakamkan dengan adat keraton.

Abdi dalem Keraton membawa beras dan uang tunai untuk dibawa ke Masjid Agung pada tradisi Hajad Dalem Maringaken Zakat Fitrah di Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah, Rabu (26/3/2025). Tradisi keraton membagikan zakat berupa beras 2,5 kilogram dan uang tunai tersebut sebagai bentuk kewajiban rukun Islam Raja Keraton Kasunanan Surakarta Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIII menyambut Hari Raya Idul Fitri I Syawal 1446 H.
Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Abdi dalem Keraton membawa beras dan uang tunai untuk dibawa ke Masjid Agung pada tradisi Hajad Dalem Maringaken Zakat Fitrah di Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah, Rabu (26/3/2025). Tradisi keraton membagikan zakat berupa beras 2,5 kilogram dan uang tunai tersebut sebagai bentuk kewajiban rukun Islam Raja Keraton Kasunanan Surakarta Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIII menyambut Hari Raya Idul Fitri I Syawal 1446 H.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Takmir Masjid Agung Keraton Surakarta Hadiningrat KH Muhammad Muhtarom menitipkan tiga pesan bagi raja yang akan memegang tahta di Keraton Surakarta usai mangkatnya Sri Susuhunan Pakubuwono XIII pada Jumat lalu. 

Sebagai orang yang berada di luar keraton, Kiai Muhtarom berharap agar keraton bisa lebih tentram di bawah pengganti PB XIII. Dia mengimbau pihak-pihak keraton bisa melakukan kesepakatan yang tidak sampai memecah belah persaudaraan.

Baca Juga

"Ini masalah politik internal. Politik kan ora ngerti sadulur, konco. Harapan kami orang luar masyarakat atau abdi, kita berharap siapapun bisa saling mempersaudarakan,"ujar Kiai Muhtarom saat berbincang dengan Republika, Selasa (4/11/2025).

photo
Abdi dalem keraton menyiapkan Kereta Pusaka Pralaya untuk digunakan membawa jenazah Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sri Susuhunan Paku Buwana XIII di Solo, Jawa Tengah, Ahad (2/11/2025). Paku Buwana XIII meninggal dunia pada usia 77 tahun dan akan dimakamkan di Astana Raja-raja Mataram Imogiri, Yogyakarta pada Rabu (5/11/2025) mendatang. - (ANTARAFOTO/Maulana Surya)

Berikutnya, dia berharap pengganti PB XIII bisa mengawal Islam dan nilai adat Jawa dengan baik.  Menurut dia, sistematisasi  yang dilakukan PB XIII untuk mengharmonisasi Islam dan Jawa menjadi dasar yang harus diteruskan. 

"Perlu diterjemahkan dalam bentuk kebijakan yang aplikatif. Kemudian harapan kami penguasa berikutnya mampu mengawal itu. Tidak hanya sekadar menjadi slogan Ponotogomo, tapi harus implementatif,"ujar dia.

Berikutnya, Kiai Muhtarom mengimbau agar Keraton Surakarta mempererat hubungan dengan keraton-keraton lain di nusantara. Dengan adanya keraton-keraton yang saling mengisi, dia berharap mereka bisa menjadi pengawal tangguh eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement