Rabu 15 Oct 2025 05:54 WIB

RMI PWNU Jateng Minta Trans7 Siarkan Langsung Permintaan Maaf kepada KH Anwar Manshur

KPI diminta mencabut program Xpose Uncencored.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: A.Syalaby Ichsan
Sejumlah santri mengikuti doa bersama akhir dan awal tahun hijriah di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/7/2023). Doa bersama yang diikuti ribuan santri dan warga tersebut sebagai wujud rasa syukur dan pengharapan kehidupan yang lebih baik seiring pergantian tahun.
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Sejumlah santri mengikuti doa bersama akhir dan awal tahun hijriah di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/7/2023). Doa bersama yang diikuti ribuan santri dan warga tersebut sebagai wujud rasa syukur dan pengharapan kehidupan yang lebih baik seiring pergantian tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Rabhitah Ma'ahad Islamiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (RMI PWNU) Jawa Tengah (Jateng) menolak keras penggambaran kehidupan pondok pesantren (ponpes) dalam program "Xpose Uncencored" yang ditayangkan stasiun televisi Trans7.

RMI PWNU Jateng menuntut beberapa hal pada Trans7, salah satunya melakukan permintaan maaf secara terbuka kepada Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri, KH Anwar Manshur dan disiarkan langsung.

Baca Juga

Karena tayangannya soal kehidupan ponpes dianggap merendahkan, RMI PWNU Jateng menuntut Trans7 meminta maaf kepada publik secara terbuka melalui media nasional, baik elektronik maupun cetak. Pihak Trans7 juga dituntut meminta maaf kepada KH Anwar Manshur. Hal itu karena sosok KH Anwar Manshur ditampilkan langsung dalam tayangan program Xpose Uncencored. 

"Pihak Trans7 bersilaturahim kepada KH Anwar Manshur, meminta maaf secara langsung di kediaman beliau dan disiarkan secara langsung," kata RMI PWNU Jateng dalam pernyataannya, Selasa (14/10/2025). 

RMI PWNU Jateng juga meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas tanyangan Xpose Uncencored sebagai pencemaran nama baik dan penghinaan institusi pesantren sebagai pendidikan Islam tertua dan telah berjasa besar bagi sejarah kebangsaan Indonesia. 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement