REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN— Ketua Parlemen Mohammad Bagher Ghalibaf mengatakan bahwa gerakan Hizbullah masih hidup dan semakin kuat dan semakin kuat terlepas dari apa yang diinginkan oleh para simpatisan.
Ketua Parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf menyampaikan hal tersebut dalam sebuah upacara untuk menandai haul pertama kesyahidan Hassan Nasrallah dan para pemimpin gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon lainnya pada Kamis (2/10/2025).
Dalam pidatonya, Ghalibaf mengatakan pendiri Revolusi Islam, almarhum Imam Khomeini, pernah mengatakan rezim Shah sebelumnya adalah pemerintahan boneka di tangan rezim Israel dan Amerika, sementara Revolusi Islam membalikkan keadaan.
"Hizbullah masih hidup dan semakin kuat dari hari ke hari. Berpikir bahwa gerakan perlawanan telah melemah adalah sebuah kesalahan,” kata dia, dikutip Mehrnews, Jumat (3/10/2025).
Saat ini, kata dia, Israel takut akan kekuatan Hizbullah dan perlawanan di Lebanon dan upaya untuk melucuti gerakan-gerakan ini tidak akan membuahkan hasil.
Dia mengatakan, kerja sama dan solidaritas di antara negara-negara Islam memberdayakan Front Perlawanan.
"Rencana normalisasi seperti Perjanjian Abraham tidak dan tidak akan mampu menghentikan perlawanan," kata dia menegaskan.
Warga di seluruh Iran mengambil bagian dalam upacara untuk memperingati haul pertama kesyahidan Hassan Nasrallah dan para pemimpin gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon lainnya pada Kamis.
