Jumat 03 Oct 2025 08:08 WIB

Jaringan Kiai-Santri Minta Pesantren se-Indonesia Sholat Ghaib Bagi Korban di Pesantren Al Khoziny

JKSN menilai para korban musibah tersebut meninggal dalam keadaan syahid.

Tim SAR gabungan mencari korban bangunan mushala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). Berdasarkan data Badan SAR Nasional terdapat 100 orang santri menjadi korban dalam peristiwa itu, 99 orang berhasil diselamatkan dimana delapan orang dievakuasi tim SAR gabungan dan 91 orang melakukan evakuasi mandiri setelah kejadian, sementara satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Foto: AP Photo/Trisnadi
Tim SAR gabungan mencari korban bangunan mushala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). Berdasarkan data Badan SAR Nasional terdapat 100 orang santri menjadi korban dalam peristiwa itu, 99 orang berhasil diselamatkan dimana delapan orang dievakuasi tim SAR gabungan dan 91 orang melakukan evakuasi mandiri setelah kejadian, sementara satu orang dilaporkan meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA —  Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) mengimbau pesantren se-Indonesia melaksanakan sholat gaib dan tahlil serentak bagi korban musibah ambruknya mushalla di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Ketua Umum JKSN KH Asep Saifuddin Chalim di Surabaya, Kamis (2/10/2025) malam, mengatakan sebagai wadah silaturrahim kIai, santri, dan pondok pesantren di Indonesia, pihaknya menyatakan keprihatinan dan belasungkawa mendalam atas musibah yang terjadi di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran Sidoarjo, pada hari Senin, 29 September 2025 sekitar pukul 15:30 WIB.

Baca Juga

"JKSN mengimbau seluruh pesantren se-Indonesia untuk mengadakan shalat gaib dan tahlil secara serentak dari pondok pesantren masing-masing untuk korban yang meninggal dunia, setelah shalat Jumat, 3 Oktober 2025," kata pendiri sekaligus pengasuh pondok pesantren Amanatul Ummah tersebut.

Lebih lanjut, JKSN meminta doa untuk kesembuhan para santri yang selamat, ketabahan keluarga korban, serta mengingatkan agar musibah diterima sebagai bagian dari takdir Allah SWT.

"Sebagaimana hikmah yang termaktub dalam Kitab Hikam yang berbunyi: Sawabiqul himam la takhriqu aswaaral aqdar yakni sekuat apapun usaha untuk melakukan hal terbaik (bagi para santri) tidak akan bisa mencegah kehendak (takdir) Allah SWT," ucap dia.

photo
Potret keluarga santri yang melihat daftar nama di papan pengumuman di Posko Pondok Pesantren Al Khoziny, Sepanjang, Sidoarjo. - (Wulan Intandari/ Republika)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement