REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK— Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein mengatakan perang di Gaza merupakan salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Perserikatan Bangsa-Bangsa dan bertanya sampai kapan kita akan puas hanya dengan mengeluarkan kecaman demi kecaman tanpa tindakan nyata?
Dalam pidatonya di sesi ke-80 Majelis Umum PBB pada hari Selasa, ia menekankan bahwa kata-kata tidak dapat mengungkapkan besarnya krisis di Gaza, tetapi diam saja bisa berarti menerima situasi saat ini.
Dia mengatakan warga Palestina berulang kali ditolak hak-hak dasar mereka dan hidup dalam spiral yang kejam.
Konflik tertua di dunia
Dia menekankan bahwa konflik Palestina-Israel perlu diselesaikan karena ini adalah konflik tertua di dunia dan merupakan pendudukan ilegal terhadap orang-orang yang dirampas kehendaknya.
Dia pun mempertanyakan, “Kapan kita akan mengakui Palestina sebagai bangsa yang memiliki ambisi yang sama dengan kita?”
Selama beberapa dekade, telah ada beberapa upaya untuk mencapai solusi atas konflik ini, tetapi tidak ada yang berhasil, katanya, menuduh pemerintah Israel telah menghancurkan dasar-dasar perdamaian dan mengubur ide negara Palestina, dan bahwa mereka tidak menghormati kedaulatan negara lain.
Dia mengataka seruan provokatif pemerintah Israel untuk mendirikan Israel Raya tidak dapat diterima dan bahwa Israel telah melanggar kedaulatan beberapa negara di wilayah tersebut.
Lihat postingan ini di Instagram