Rabu 24 Sep 2025 10:32 WIB

Syahid Masih dalam Keadaan Junub, Sahabat Nabi Ini Dimandikan Malaikat di Perang Uhud

Hanzhalah memohon izin ke Rasulullah agar bisa tidur bersama istrinya sebelum perang.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Suasana di kaki Gunung Uhud, Madinah, Rabu (12/9). Rekahan tak jauh dari kaki gunung itu disebut sebagai tempat berlindung Rasulullah  saat pasukan Muslim terdesak pada Perang Uhud.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Suasana di kaki Gunung Uhud, Madinah, Rabu (12/9). Rekahan tak jauh dari kaki gunung itu disebut sebagai tempat berlindung Rasulullah saat pasukan Muslim terdesak pada Perang Uhud.

REPUBLIKA.CO.ID,Beberapa saat sebelum Perang Uhud, Hanzhalah bin Abi Amr seorang sahabat Nabi Muhammad SAW merasa membutuhkan seorang istri yang shalihah yang bisa membantunya dalam urusan agama dan dunianya.

Hanzhalah menikahi Jamilah. Hanzhalah menjalani malam pertama bersama istrinya. Sementara itu, pagi harinya dia harus berangkat ke medan jihad di Uhud. Hanzhalah memohon izin kepada Rasulullah SAW agar bisa tidur bersama istrinya sebelum berperang. Rasulullah SAW memberikan izin.

Baca Juga

Setelah melaksanakan Sholat Subuh, Rasulullah SAW menuju Uhud. 

Hanzhalah mengambil senjatanya. Dia mengikuti Rasulullah SAW dan meluruskan barisan. Ketika pasukan kaum Muslimin melemah, Hanzhalah menghadang Abu Sufyan bin Harb. Dia memotong urat lutut kuda Abu Sufyan hingga terjatuh. 

Salah seorang dari mereka, yakni pasukan kaum musyrik memanah Hanzhalah yang kemudian syahid.

Melihat hal itu, Rasulullah SAW berkata, "Sesungguhnya aku melihat para malaikat memandikan Hanzhalah bin Abi Amr di antara langit dan bumi dengan air hujan beralaskan alas terbuat dari perak."

 
photo
Ilustrasi malaikat. - (Republika/Daan Yahya)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement