Rabu 24 Sep 2025 08:21 WIB

Sebut AS tak Jujur dan Munafik, Khamenei Tegaskan Tolak Cabut Program Nuklir

Khamenei mengaskan, perundingan dengan AS tak akan memberi manfaat apapun bagi Iran.

Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei berbicara dalam pidato televisi pada Juni 2025.
Foto: Office of the Iranian Supreme Leader via AP
Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei berbicara dalam pidato televisi pada Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Pemimpin Tertinggi Revolusi Republik Islam Iran, Ali Khamenei menegaskan kembali seputar program nuklir yang sedang dikembangkannya. Berpidato di hadapan rakyat Iran untuk menandai dimulainya Pekan Pertahanan Suci di Teheran, Khamenei mengatakan, Iran tak akan menghentikan program pengayaan uraniumnya meski telah menjadi target pengeboman Israel-Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Sebagai satu dari sepuluh negara dengan teknologi pengayaan uranium, Khamenei juga menegaskan, pihaknya tak berusaha memiliki bom nuklir. Dia berkomitmen jika pengayaan uranium Iran hanya untuk tujuan perdamaian dengan penggunaan di bidang sipil.

Baca Juga

Khamenei menegaskan, Iran telah menguasai ilmu tentang pengayaan uranium tersebut. Iran, ujar dia, bahkan memiliki puluhan ilmuwan nuklir senior. Sementara itu, ratusan lainnya mengikuti jejak para ilmuwan, dan ribuan spesialis yang bekerja di bidang nuklir.

"Iran tidak menyerah pada tekanan," tegas Sayyed Khamenei seperti dilansir dari Al Mayadeen, Rabu (24/9/2025).

Ia lebih lanjut menekankan, Amerika Serikat bersikeras pada kebijakan pengayaan uranium nol. Dia pun menjelaskan tuntutan Washington agar Teheran meninggalkan kemampuan pengayaan uraniumnya merupakan tuntutan untuk melepaskan pencapaian nasional yang signifikan.

"Iran telah membayar biaya selangit untuk pengayaan uranium," tegas dia dalam pidatonya.  Khamenei pun menegaskan kembali posisi Iran untuk tidak meninggalkan pengayaan. Dia menegaskan rakyat Iran akan menampar mereka yang ingin agar Iran meninggalkannya.

 

 

 
photo
Pabrik pengayaan uranium, di Qom, Iran - ()

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement