Jumat 19 Sep 2025 07:45 WIB

Indahnya Masjid Terapung di Melaka

Rona akulturasi di Masjid Selat Melaka menunjukkan ciri budaya Melayu dan Eropa.

Masjid Selat Melaka
Foto: Wikipedia
Masjid Selat Melaka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara Bagian Melaka di Malaysia menyimpan pemandangan yang memesona. Tak mengherankan bila banyak wisatawan mengunjungi daerah pesisir ini.

Para pelancong Muslim dapat menyambangi Malacca-Strait Mosque atau Masjid Selat Melaka. Bangunan tersebut berdiri dengan anggunnya di pulau buatan yang termasuk kawasan Pantai Bandar Hilir, Negara Bagian Melaka.

Baca Juga

Masjid berkubah keemasan dan biru itu diresmikan pada 2006 lalu. Pembangunan tempat ibadah ini menelan dana hingga 10 juta ringgit Malaysia dari kas pemerintah negara bagian setempat.

Konon, inspirasi pendirian tempat ibadah itu berasal dari masjid terapung yang ada di Jeddah, Arab Saudi. Pengunjung dapat menyaksikan keanggunan Masjid Selat Melaka bahkan dari kejauhan.

Bangunan itu berbalut warna putih yang mendominasi terutama bagian dindingnya. Sementara, kubahnya yang keemasan berpadu dengan warna biru laut. Bila dibayangkan tanpa kubah, keseluruhan kompleks tersebut lebih menyerupai sebuah benteng, alih-alih masjid.

Pada ujung keempat sisinya, terdapat konstruksi yang mirip menara benteng Portugis. Kesan itu tidaklah janggal. Sebab, Melaka pada abad silam pernah dijajah bangsa Eropa tersebut. Banyak pula peninggalan orang-orang Portugis di negara bagian itu.

photo
Tampak depan bangunan utama Masjid Selat Melaka. - (Wikipedia)

Rona akulturasi yang terlihat di Masjid Selat Melaka tidak hanya dari budaya Melayu dan Eropa. Ada pula elemen-elemen kultural Tiongkok di sana. Itu tampak dari, umpamanya, bagian atap pada masing-masing pojok masjid tersebut yang seakan-akan “benteng” Portugis. Warna budaya Turki Utsmaniyah juga hadir, khususnya pada bagian menara.

Yang cukup menarik adalah, menara tersebut berada agak jauh dari bangunan utama masjid ini. Antara keduanya dipisahkan oleh sebuah jembatan. Artinya, menara itu berdiri di atas daratan. Sementara, nyaris keseluruhan masjid seluas 1,8 hektare itu berada di atas air laut.

Menara dibuat menjulang tinggi menyerupai bentuk pensil raksasa. Itulah ciri khas menara dengan gaya arsitektur Utsmaniyah. Seperti bagian pintu pada bangunan utama, di sana terdapat ornamen melengkung pada sisi-sisinya. Ornamen serupa juga terdapat di bagian teras bawah menara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement