Selasa 16 Sep 2025 10:03 WIB

Kronologi Khalid Basalamah Bertemu Ibnu Mas'ud Hingga Akhirnya Mengembalikan 'Uang Visa' ke KPK

Ustadz Khalid Basalamah mengaku tak mengetahui kuota haji khusus gratis.

Pemilik biro travel PT Zahra Oto Mandiri (Uhud Tour), Ustadz Khalid Zeed Abdullah Basalamah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (9/9/2025).
Foto: Antara/Rio Feisal
Pemilik biro travel PT Zahra Oto Mandiri (Uhud Tour), Ustadz Khalid Zeed Abdullah Basalamah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (9/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ustadz Khalid Basalamah, pemilik Uhud Tour yang menjadi saksi fakta dalam kasus dugaan korupsi kuota haji tambahan, mengungkap bagaimana kronologi dia bertemu dengan Ibnu Mas’ud, seorang pengusaha travel yang memperkenalkannya untuk mengakses kuota haji khusus.

Dalam salah satu acara podcast, dai yang juga memiliki usaha travel dan kuliner tersebut mengungkapkan, pihaknya sebenarnya sudah menyiapkan diri untuk memberangkatkan jamaah melalui skema furoda. Skema tersebut merupakan jalur undangan dari Pemerintah Arab Saudi di luar kuota haji (haji reguler dan haji khusus). 

Baca Juga

Di tengah upaya untuk memproses visa, transportasi dan akomodasi haji furoda, Khalid diperkenalkan dengan salah seorang pengusaha travel bernama Ibnu Mas’ud. “Dia datang melalui Asosiasi Mutiara Haji dimana saya ketua umumnya,”ujar dia. 

Ketika itu, ujar Khalid, Ibnu Mas’ud juga memperkenalkan diri sebagai pemilik Travel Muhibbah. Dia juga merupakan pengurus Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia (AMPHURI). Menurut Khalid, Ibnu Mas’ud mengatakan, adanya 20 ribu kuota tambahan dari Arab Saudi yang bisa digunakan secara resmi.

Tak hanya itu, Khalid mengungkapkan salah satu tawaran menarik yang diajukan ibnu Mas’ud. Jamaah Uhud Tour bisa mendapatkan maktab VIP yang letaknya berdekatan dengan lokasi jamarat. “Maktab VIP ini menarik buat kami karena maktab furoda itu jauh sehingga ini bisa menjadi nilai plus karena visa resmi, tidak melanggar peraturan, kemudian mendapatkan maktab VIP karena dekat sekali dengan jamarat yang dikenal sebagai zona biru,”kata dai yang memiliki izin travel resmi sejak 2023 tersebut. 

Khalid yang mengambil tawaran dari Ibnu Mas’ud untuk menggunakan jasa haji khusus kemudian berangkat melalui travel Muhibah yang berasal dari Pekanbaru tersebut. Alasannya, ujar dia, travel Uhud Tour baru memiliki izin resmi pada 2023 sehingga belum mendapatkan jatah nomor antrean. 

Sebelum berangkat, Khalid mendapat informasi jika ada biaya untuk mendapatkan visa kuota haji khusus, yakni satu orang jamaah dibanderol 4500 dolar AS. Khalid mengklaim tak pernah mengetahui apakah kuota tersebut sebenarnya gratis. Terlebih, travelnya selama ini mengurus visa furoda (mujamalah) dan umrah harus berbayar.

"Makanya saya sama jamaah terdaftar sebagai jamaah Muhibah. Kita bayar 4500,terdaftar sebagai jamaah dia, kita juga terdaftar maktab VIP yang kami bayar,"jelas dia.

photo
Ilustrasi jamaah haji mengenakan baju ihram. - (Republika/Daan Yahya)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement