REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Dalam konteks upaya menyembunyikan proses pelaparan sistematis yang diciptakan Israel di Gaza, pemerintah Zionis telah menandatangani kontrak iklan besar-besaran dengan perusahaan-perusahaan global seperti Google, X, dan lainnya.
Iklan tersebut untuk memperkuat propaganda yang menyangkal adanya kelaparan di wilayah tersebut.
Sebuah investigasi yang dilakukan situs “Dup Site News” mengungkapkan bahwa Israel telah menandatangani kontrak senilai 45 juta dolar dengan Google untuk menyembunyikan tanda-tanda kelaparan di Gaza.
Hal ini bersamaan dengan meningkatnya peringatan internasional tentang konsekuensi dari kelanjutan kelaparan yang dialami rakyat Palestina.
Menurut laporan yang disusun oleh Abdul Qadir Aradah, upaya ini menyoroti cara pemerintah Benjamin Netanyahu – yang dicari oleh Mahkamah Pidana Internasional – menggunakan propaganda dan media sebagai senjata dalam perang ini.
Kontrak yang berlaku selama enam bulan ditandatangani langsung antara Google dan kantor Netanyahu. Tujuan utamanya adalah menyembunyikan tanda-tanda kelaparan, demikian menurut investigasi tersebut.
Sebagai bagian dari perjanjian yang disepakati, Google menyebarkan propaganda yang menunjukkan orang-orang sedang menyiapkan makanan di Jalur Gaza.
Ini disertai dengan mengomentari adegan tersebut dengan mengatakan terdapat makanan di Gaza dan semua yang dikatakan selain itu adalah kebohongan.
Lihat postingan ini di Instagram