Senin 08 Sep 2025 07:43 WIB

Khamenei Desak Negara Islam Putus Hubungan dengan Israel

Khamenei menyebut zionis sebagai rezim yang paling terisolasi dan dibenci di dunia.

Seorang pengunjuk rasa memegang poster Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei di Teheran, Iran, Jumat, 20 Juni 2025.
Foto: AP Photo/Vahid Salemi
Seorang pengunjuk rasa memegang poster Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei di Teheran, Iran, Jumat, 20 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN — Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Ali Khamenei menegaskan, jalan untuk menghadapi kejahatan rezim Zionis belum tertutup. 

Khamenei menyebut zionis sebagai rezim yang paling terisolasi dan dibenci di dunia. Ia pun menyerukan agar negara-negara Islam, bahkan juga non-Islam, mengambil langkah tegas dengan memutus hubungan dagang maupun politik dengan Israel.

Baca Juga

"Meskipun kejahatan ini dilakukan dengan dukungan kekuatan seperti AS, jalan untuk menghadapi situasi ini tidaklah tertutup. Negara-negara penentang, baik negara Islam maupun non-Islam saat ini, terutama negara-negara Islam harus sepenuhnya memutuskan hubungan dagang mereka dengan rezim Zionis," ujar dia  dalam pertemuan bersama Presiden Masoud Pezeshkian dan anggota kabinet di Hussainiyah Imam Khomeini, Ahad (7/9/2025) yang dikutip dari laman Khamenei, Senin (8/9/2025). 

"Mereka bahkan harus memutus hubungan politik dan mengisolasi rezim tersebut,"ujar dia. 

Lebih lanjut, ia menyebut desakan memboikot Israel merupakan salah satu prinsip utama diplomasi Iran. “Salah satu prinsip utama diplomasi Iran adalah mendesak pemerintah lain untuk pertama-tama memutus hubungan dagang mereka, dan kedua, hubungan politik mereka dengan rezim Zionis,” kata dia.

Selain isu Palestina, Khamenei juga menyinggung urusan dalam negeri Iran. Ia memuji semangat dan dedikasi Presiden Pezeshkian, terutama dalam merespons Perang Paksa 12 hari serta lawatan produktifnya ke China yang dinilai membuka peluang baru di bidang ekonomi dan politik.

photo
Calon presiden Iran Masoud Pezeshkian berbicara saat debat putaran kedua pemilihan presiden, Teheran, Iran, Senin (1/7/2024). Iran akan menyelenggarakan pemilihan presiden putaran kedua pada 05 Juli 2024. - ( EPA-EFE/IRANIAN STATE TV (IRIB) / HANDOUT HA)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement