Selasa 02 Sep 2025 19:09 WIB

Mustafa Al-Bargouti: 450 Bayi Baru Lahir di Gaza Dibunuh Israel

Anak-anak kecil apalagi bayi adalah sebuah kehidupan yang sangat sakral.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Shaima Seiam, 23, terbaring terluka di Rumah Sakit Nasser di samping jenazah bayi perempuannya, Ahlam, setelah rumah mereka terkena serangan udara Israel di Khan Younis, Jalur Gaza, Rabu, 16 April 2025.
Foto: AP Photo/Mariam Dagga
Shaima Seiam, 23, terbaring terluka di Rumah Sakit Nasser di samping jenazah bayi perempuannya, Ahlam, setelah rumah mereka terkena serangan udara Israel di Khan Younis, Jalur Gaza, Rabu, 16 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Selama dua tahun terakhir Israel melakukan genosida di Gaza, Palestina. Selama itu pula, sebanyak 450 bayi baru lahir di Gaza dilaporkan menjadi korban langsung dari serangan Zionis Israel yang brutal dan keji. Jumlah ini belum termasuk balita lain yang wafat akibat malnutrisi dan ketiadaan fasilitas kesehatan yang memadai.

President of Palestinian National Initiative, Dr. Mustafa Al-Bargouti mengatakan, selama penjajahan dan genosida yang dilakukan Israel di wilayah Gaza dalam dua tahun terakhir, telah merenggut nyawa 450 bayi yang baru lahir.

Baca Juga

"Sebanyak 450 bayi wafat langsung menjadi korban keganasan zionis Israel, belum lagi jumlah balita lain yang wafat karena malnutrisi dan tidak mendapat fasilitas kesehatan yang memadai," kata Mustafa saat menggelar konferensi pers 'Situasi Terkini Palestina' di Jakarta, Selasa (2/9/2025) 

Mustafa yang juga seorang dokter mengatakan, anak-anak kecil apalagi bayi adalah sebuah kehidupan yang sangat sakral. Bayi dan anak-anak disucikan tanpa membedakan ras dan agama apapun. 

Sebagaimana dulu Anne Frank, salah seorang anak Yahudi korban Holokaus yang paling sering dibicarakan. Ia menjadi alasan dibangunnya museum pembantaian Yahudi. 

photo
Mustafa Al Barghouti (tengah). - (Rep-Fuji EP)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement