REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada sejumlah hadis Nabi Muhammad SAW yang secara tersirat mengapresiasi kasturi sebagai wewangian terbaik. Salah satunya ialah sabda Rasulullah SAW yang menuturkan keadaan roh orang Mukmin, yakni memancarkan wangi yang sangat harum. Harumnya itu seperti yang keluar dari minyak kasturi.
Wewangian kesukaan Nabi SAW ialah minyak kasturi. Beliau memuji aroma pewangi tersebut, sebagaimana hadis yang diriwayatkan ummul mu`minin, Aisyah.
Nama lain minyak kasturi adalah musk oil. Sejak zaman pra-Islam, pesonanya memang terkenal di pelbagai penjuru dunia. Tidak hanya wanginya yang terkesan lembut dan tahan lama, zat itu pun memiliki beragam khasiat bagi pemakainya.
Manfaat minyak kasturi yang pertama-tama ialah sebagai aromaterapi. Aroma yang timbul darinya dapat menenangkan pikiran. Adapun faedah lainnya adalah mengobati gangguan kulit. Beberapa jenis penyakit seperti jerawat, eksim, dan psoriasis, dapat diatasi dengan minyak kasturi. Salah satu kandungan wewangian ini adalah retinol, yang bisa membantu regenerasi sel kulit secara optimal.
Mengoleskan minyak kasturi dapat membantu terjaganya tekstur kulit. Terutama pada masa sekarang, pelbagai radikal bebas menempel pada kulit dan membuat sel-sel mati atau gagal meregenerasi. Lapisan minyak kasturi bisa mencegah paparan radikal bebas itu.
Kulit yang diolesi minyak kasturi dapat terjaga kelembapannya. Zat ini mengandung essential fatty acids serta omega 6 yang berfungsi menjaga keseimbangan kapasitas air dalam lapisan kulit. Kulit yang memiliki hidrasi baik akan tampak lebih kencang. Alhasil, wewangian kegemaran Rasulullah SAW ini dapat dimanfaatkan sebagai produk pencegah tanda-tanda penuaan kulit (anti-aging).
Dari manakah saripati kasturi? Minyak ini bisa berasal dari dua sumber, yakni nabati maupun hewani. Jenis yang didapat dari bahan tumbuhan, yakni kulit pohon kasturi. Produsen parfum umumnya mengambil ekstrak dari bahan tersebut. Pada zaman sekarang, ada pula yang mendapatkan ekstrak itu dari rekayasa di laboratorium, sembari mencampurkannya dengan jenis-jenis tanaman lain, semisal Angelica archangelica, Olearia argophylla, atau Mimulus moschatus.
Minyak kasturi yang diperoleh dari bahan hewani, yakni rusa. Lebih tepatnya, bintil kelenjar rusa jantan, yang terdapat antara perut dan genital, leher, serta bagian atas tubuh binatang tersebut. Jenis rusa yang menghasilkan minyak itu adalah musk deer. Umumnya mereka hidup di negeri-negeri Asia, termasuk India, Cina, dan Mongolia.
Biasanya, minyak dari musk deer ini cenderung lebih mahal. Ini seturut dengan kian langkanya binatang bertanduk itu di alam. Bahkan, kabarnya rusa jenis ini di ambang kepunahan akibat terlalu marak diburu.