Selasa 19 Aug 2025 08:12 WIB

Awan Mendung, Hujan, dan Mukjizat Nabi Muhammad SAW

Pernah suatu saat, penduduk Hijaz dilanda kekeringan yang luar biasa.

Nabi Muhammad SAW
Foto: Republika.co.id
Nabi Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada suatu ketika, Makkah dilanda kekeringan. Ibnu Asakir men-takhrij dari Julhumah bin Arfathah, ia berkata, "Ketika aku tiba di Makkah, orang-orang sedang dilanda musim paceklik. Kaum Quraisy berkata, 'wahai Abu Thalib, negeri ini sedang kekeringan dan kemiskinan melanda. Marilah kita berdoa meminta hujan.'"

Ketika itu, Abu Thalib sebagai pemuka Quraisy keluar untuk menuju Baitullah, Ka'bah. Ia bersama seorang anak kecil yang ke manapun melangkah, gumpalan awan selalu menaunginya.

Baca Juga

Di sekitar Abu Thalib juga ada beberapa anak kecil lainnya. Abu Thalib memegang tangan keponakannya itu. Kemudian, anak lelaki ini dimintanya duduk dan bersandar pada dinding Kabah.

Ajaib, langit yang tadinya bersih, kini tiba-tiba meredup. Matahari seakan bersembunyi di balik awan gemawan.

Awan mendung pun datang. Kemudian, langit menurunkan hujan yang sangat deras, sehingga lembah-lembah terairi dan orang-orang menjadi bersuka cita.

Abu Thalib mengenang peristiwa ini dalam syair yang sering dibacakannya, "Putih berseri meminta hujan dengan wajahnya, penolong anak yatim dan pelindung wanita janda."

Anak kecil yang dibawa Abu Thalib adalah Muhammad SAW. Keponakannya itu sejak kecil sudah menampakan tanda-tanda kenabian.

Dalam riwayat lain, ada pula peristiwa yang berbeda tentang kedatangan awan hujan lantaran doa Nabi Muhammad SAW. Waktu itu, beliau sudah diangkat menjadi utusan Allah.

Rasulullah SAW pernah melaksanakan sholat istisqa, yakni ibadah sunah yang dilaksanakan untuk meminta kepada Allah SWT agar hujan turun.

photo
Cara melaksanakan sholat minta hujan (istisqa). - (Kurnia Fakhrini/Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement