Senin 18 Aug 2025 22:56 WIB

Ponpes Suryalaya Tasikmalaya Hibahkan Teknologi Canggih untuk Mitigasi Bencana

Ponpes Suralaya menggelar GEBERSUCI.

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
 Ponpes Suryalaya menyerahkan hibah empat unit alat Early Warning System (EWS) kebencanaan berbasis teknologi Internet of Things (IoT) kepada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melalui BPBD setempat.
Foto: Dok Istimewa
Ponpes Suryalaya menyerahkan hibah empat unit alat Early Warning System (EWS) kebencanaan berbasis teknologi Internet of Things (IoT) kepada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melalui BPBD setempat.

REPUBLIKA.CO.ID,  TASIKMALAYA – Ribuan peserta memadati kawasan Pondok Pesantren Suryalaya, Desa Godebak, Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, dalam kegiatan Gerakan Beberesih Sungai Citanduy (GEBERSUCI), Kamis (14/8/2025).

Acara yang menjadi rangkaian Milad ke-120 Ponpes Suryalaya itu tidak hanya berfokus pada kebersihan sungai, tetapi juga menghadirkan inovasi penting untuk keselamatan masyarakat.

Baca Juga

Pada momentum tersebut, Ponpes Suryalaya menyerahkan hibah empat unit alat Early Warning System (EWS) kebencanaan berbasis teknologi Internet of Things (IoT) kepada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melalui BPBD setempat.

Perangkat itu terdiri dari dua unit EWS longsor, satu unit EWS banjir, dan satu unit alarm tsunami.

Hibah diserahkan langsung oleh Sesepuh Ponpes Suryalaya, KH Akhmad Masykur Firdaus Arifin, kepada Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin. Penyeragaman ini juga disaksikan jajaran pejabat Pemprov Jabar, BBWS Citanduy, Muspika, serta tokoh masyarakat.

Alat ini diharapkan membantu BPBD memantau secara online, memprediksi, dan memberi peringatan dini terhadap potensi bencana banjir, longsor, maupun tsunami di Tasikmalaya.

"Harapannya, perangkat ini membantu BPBD memantau secara online, memprediksi, dan memberi peringatan dini untuk banjir, longsor, dan tsunami di Tasikmalaya,” ujar Kiai Masykur dalam siaran pers yang diterima pada Senin (18/8/2025).

Bupati Cecep menyampaikan apresiasi tinggi atas kontribusi pesantren dalam pengurangan risiko bencana. Ia menegaskan, Tasikmalaya menempati posisi ketiga daerah dengan risiko bencana tertinggi di Jawa Barat setelah Cianjur dan Sukabumi.

“Langkah Pontren Suryalaya ini sangat berarti bagi keselamatan masyarakat. Semoga ini menjadi inspirasi bagi pihak lain, termasuk industri dan swasta, untuk bersinergi dengan pemerintah dalam pengadaan instrumen kebencanaan demi mengurangi risiko bencana,” kata Cecep.

BACA JUGA: Perang Iran Israel Segera Meletus dalam Skala Lebih Besar dan Mengerikan?

Sekitar 3.000 peserta dari berbagai desa, komunitas pecinta lingkungan, santri, siswa, hingga relawan turut meramaikan GEBERSUCI. Mereka disebar di enam titik pembersihan, dari kawasan pesantren hingga fasilitas publik.

Dalam momentum HUT ke-80 RI ini, Ponpes Suryalaya menunjukkan kiprahnya bukan hanya sebagai pusat pendidikan dan kebersihan lingkungan, tetapi juga pelopor inovasi teknologi untuk keselamatan masyarakat. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement