Senin 18 Aug 2025 11:45 WIB

UEA-Indonesia Perkuat Persaudaraan Kemanusiaan lewat Jamuan Antarbudaya

Acara ini menandakan berakhirnya program beasiswa The Human Fraternity Fellowship II.

Duta Besar (Dubes) UEA untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, HE Abdulla Salem AlDhaheri (ketujuh dari kiri) dan Menteri Agama RI Nasaruddin Umar (kedelapan dari kiri) berpose bersama para penerima beasiswa The Human Fraternity Fellowship II di kediaman Duta Besar UEA di Jakarta, Jumat (15/8/2025) malam.
Foto: ist
Duta Besar (Dubes) UEA untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, HE Abdulla Salem AlDhaheri (ketujuh dari kiri) dan Menteri Agama RI Nasaruddin Umar (kedelapan dari kiri) berpose bersama para penerima beasiswa The Human Fraternity Fellowship II di kediaman Duta Besar UEA di Jakarta, Jumat (15/8/2025) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zayed Award for Human Fraternity bersama Kedutaan Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia menggelar jamuan makan malam tingkat tinggi yang mempertemukan tokoh-tokoh lintas negara, budaya, dan agama. Acara yang bertempat di Kediaman Duta Besar UEA di Jakarta pada Jumat (15/8/2025) malam itu pun menjadi penanda berakhirnya program beasiswa The Human Fraternity Fellowship II, yang terselenggara berkat kerja sama dengan Berkley Center for Religion, Peace, and World Affairs, Universitas Georgetown, Amerika Serikat (AS).

Duta Besar (Dubes) UEA untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, HE Abdulla Salem AlDhaheri mengatakan, kegiatan ini bertujuan mempererat persahabatan antara UEA dan Indonesia. Kedua negara dinilai berperan sebagai pejuang global persaudaraan manusia. Terlebih lagi, sambung dia, Indonesia menjadi "rumah" bagi dua penerima Zayed Award for Human Fraternity 2024, yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Baca Juga

Jamuan tersebut turut menghadirkan lebih dari 60 tamu kehormatan. Di antaranya adalah mantan wakil presiden RI KH Ma’ruf Amin; Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar; serta ulama terkemuka yang juga anggota Muslim Council of Elders, Prof Dr Quraish Shihab.

“UEA selalu, dan akan tetap, menjadi negeri yang menjaga koeksistensi dan toleransi. Kami bangga menjadi tempat lahirnya Dokumen Persaudaraan Manusia, yang menginspirasi dialog serta kerja sama lintas budaya dan agama,” ujar Dubes HE AlDhaheri, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (18/8/2025).

Sekretaris Jenderal Zayed Award for Human Fraternity, HE Mohamed Abdelsalam, mengatakan, UEA dan Indonesia memiliki banyak kesamaan, antara lain, sebagai negara yang majemuk. Ia juga memuji kepemimpinan RI yang konsisten mempromosikan dialog antaragama dan saling menghormati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement