Ahad 03 Aug 2025 06:47 WIB

PBNU Resmikan 13 Dapur Makan Bergizi Gratis untuk Santri, Dukung Generasi Emas Indonesia

Makan Bergizi Gratis diarahkan untuk penguatan SDM.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.
Foto: BPMI Setpres
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Komitmen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam mendukung pemenuhan gizi santri dan pelajar NU makin nyata. Hal ini ditandai dengan peresmian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pondok Pesantren Mualimin Mualimat, Babakan Ciwaringin, Cirebon, pada Sabtu (2/8/2025).

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) hadir langsung meresmikan 13 dapur MBG yang tersebar di berbagai pesantren mitra. Hadir pula jajaran pengurus PBNU, pimpinan Badan Gizi Nasional (BGN), dan perwakilan dari 13 pesantren yang ditetapkan sebagai pelaksana awal program.

Baca Juga

Dalam sambutannya, Gus Yahya mengatakan, program MBG merupakan bagian dari dukungan nyata PBNU terhadap agenda prioritas pemerintahan Prabowo Subianto, khususnya dalam percepatan pemenuhan gizi anak bangsa.

“Pada tahap pertama ini, sudah ada 218 yayasan pesantren dan lembaga pendidikan di lingkungan NU yang masuk dalam proses verifikasi BGN,” ujar Gus Yahya dalam siaran persnya, Ahad (3/7/2025).

PBNU menargetkan membangun 1.000 dapur MBG yang tersebar di pesantren serta sekolah dan madrasah NU di seluruh Indonesia. Dari total sekitar 26 ribu pesantren serta lebih dari 10 ribu sekolah dan madrasah NU, sebanyak 426 pesantren yang memiliki lebih dari 1.000 santri akan menjadi prioritas utama.

“Kami berharap program ini mempercepat pemenuhan hak dasar anak untuk mendapatkan gizi yang memadai dan berkualitas. Dengan gizi yang baik, kita ingin melahirkan generasi muda yang sehat, cerdas, dan unggul untuk masa depan bangsa,” ucap Gus Yahya.

Program ini diawali dengan peresmian dapur MBG di 13 pesantren mitra yang tersebar di berbagai daerah, antara lain Pondok Pesantren Mualimin-Mualimat Babakan Ciwaringin, Pondok Pesantren Abu Manshur, Pondok Pesantren Sirajul Mukhlasin 2 Yajri Magelang, Pondok Pesantren Assalafiyah Mlangi Yogyakarta, dan Pondok Pesantren Putra Putri Marsahaja, Riau.

Program ini tidak hanya menyasar pemenuhan gizi harian, tapi juga membangun kesadaran akan pentingnya makanan sehat dan berkualitas di lingkungan pesantren.

Dengan diresmikannya 13 dapur MBG ini, PBNU berharap pelaksanaan program 1.000 SPPG NU bisa dipercepat, seiring dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Ini merupakan ikhtiar PBNU untuk mewujudkan generasi emas 2045 yang benar-benar sehat secara fisik dan mental.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement