Jumat 01 Aug 2025 23:47 WIB

Amphuri Desak Peran Swasta Diperkuat dalam Penyelenggaraan Haji

Pelibatan swasta dinilai penting demi layanan haji yang modern dan berkualitas.

Di tengah kekhusukan jamaah melakukan tawaf di sekitar Kabah, sejumlah anak kecil terlihat di area mataf. Jurnalis Republika mengabadikan bagaimana anak-anak itu berada di sekitar mataf pada Kamis (8/5/2025) dan Jumat (8/5/2025). Ada yang mengenakan pakaian ihram atau pakaian biasa. Ada yang digendong oleh ayahnya, ada yang tengah bermain atau sekadar berbincang dengan orang tua. Kehadiran mereka menjadi bumbu pemanis tersendiri. Anak-anak itu adalah generasi Islam di masa depan. Mereka adalah pewaris agama yang mulia ini. Jamaah haji kini mulai memadati Masjidil Haram untuk melakukan umroh jelang puncak musim haji yang diperkirakan akan dimulai pada 5-6 Juni mendatang.
Foto: Teguh Firmansyah/Republika
Di tengah kekhusukan jamaah melakukan tawaf di sekitar Kabah, sejumlah anak kecil terlihat di area mataf. Jurnalis Republika mengabadikan bagaimana anak-anak itu berada di sekitar mataf pada Kamis (8/5/2025) dan Jumat (8/5/2025). Ada yang mengenakan pakaian ihram atau pakaian biasa. Ada yang digendong oleh ayahnya, ada yang tengah bermain atau sekadar berbincang dengan orang tua. Kehadiran mereka menjadi bumbu pemanis tersendiri. Anak-anak itu adalah generasi Islam di masa depan. Mereka adalah pewaris agama yang mulia ini. Jamaah haji kini mulai memadati Masjidil Haram untuk melakukan umroh jelang puncak musim haji yang diperkirakan akan dimulai pada 5-6 Juni mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) meminta pemerintah agar peran swasta lebih ditingkatkan dalam penyelenggaraan ibadah haji.

"Karena haji sangat related dengan Arab Saudi. Kita harus melihat bahwa Arab Saudi dengan Visi 2030 memiliki tata kelola yang jauh lebih baik dan modern dengan digital," ujar Ketua Umum Amphuri Firman M. Noor, Jumat (1/8/2025).

Baca Juga

Firman mengatakan usulan pelibatan swasta lebih ditingkatkan ini sejalan dengan kebijakan Arab Saudi yang saat ini memberikan porsi besar terhadap pihak swasta dalam melayani calon jamaah haji.

Menurut dia, tidak hanya Arab Saudi, banyak negara yang sukses memberikan porsi besar terhadap pihak swasta dalam penyelenggaraan haji, seperti Malaysia, Turki, dan Pakistan.

"Indonesia juga dapat mempertimbangkan pelibatan swasta yang teregulasi untuk meningkatkan kualitas layanan," kata dia.

Dari 80.000 kuota haji yang dimiliki Turki, sebanyak 60 persen dialokasikan ke pihak swasta. Sementara Pakistan, dari 179.000 kuota haji setiap tahunnya, sebanyak 50 persen dikelola oleh swasta.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement