REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya mentan Menteri Agama RI, Suryadharma Ali. Menurut Gus Fahrur, almarhum merupakan sosok dermawan yang memiliki kontribusi besar dalam kemajuan pendidikan pesantren di Indonesia.
“Kita ikut belasungkawa dan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Bapak Suryadarma Ali, beliau sahabat saya, seorang tokoh yang santun, ramah, tawadhu dan dermawan,” ujar Gus Fahrur kepada Republika, Kamis (31/7/2025).
Gus Fahrur menilai, selama menjabat sebagai Menteri Agama, Suryadharma Ali memberi perhatian besar terhadap dunia pesantren, khususnya pesantren tradisional. Salah satu warisan pentingnya adalah mendorong kesetaraan pendidikan pesantren agar diakui dalam sistem pendidikan nasional.
Menurut Gus Fahrur, almarhum sangat berjasa dalam proses kemajuan kesetaraan pendidikan pesantren di Indonesia.
“Saat ini pendidikan pesantren tradisional salafiyah mendapatkan kemajuan kesetaraan dan bisa melanjutkan ke berbagai jenjang pendidikan tinggi atas jasa beliau saat menjabat sebagai Menteri Agama RI,” kata Gus Fahrur.
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar juga menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Suryadharma Ali. Almarhum mengembuskan napas terakhir pada Kamis, 31 Juli 2025 pukul 04.18 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta.
“Beliau berperan penting dalam modernisasi penyelenggaraan ibadah haji, termasuk digitalisasi layanan haji. Kiprah beliau dalam membangun dialog antarumat beragama juga patut dikenang,” ujar Nasaruddin.
Seperti diketahui, Suryadharma Ali menjabat Menteri Agama selama dua periode, yaitu 2004–2009 dan 2009–2014. Ia juga dikenal sebagai tokoh politik senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan pernah menjabat Ketua Umum PPP. Almarhum wafat dalam usia 67 tahun.